Shadow

Soal Ledakan Gudang Peluru, Komisi 1 DPR – RI Segera Rakor Dengan Panglima TNI

KlikBogor – Soal Ledakan Gudang Peluru yang terjadi di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor , mendapat respon cepat dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI). Kepada sejumlah media, Politisi Partai Demokrat Perwakilan dapil Jabar V Kabupaten Bogor itu mengaku akan segera mendalami peristiwa ini dan membahas dengan Panglima Tanai tentang prosedur pemeriksaan..

“Saya juga mengapresiasi kesigapan TNI, Kepolisian dan Pemda Kab Bogor khususnya Kodam Jaya, Danramil dan Bimaspol Kecamatan Gunung Putri serta jajaran Polda baik Polda Jabar maupun Polda Metro yang hadir dilokasi dan ditengah-tengah warga yang berada di titik-titik penampungan.” Ujar kang Anton.

Dalam Kesempatan Itu, Kang Anton juga berpesan kepada TNI dan Polri selain memberikan dukungan kebutuhan di titik-titik penampungan, Pihak TNI dan Polri melakukan patroli pengamanan dilingkungan rumah warga yang ditinggalkan sekaligus mengidentifikasi kerusakan dan kerugian serta kemungkinan adanya korban jiwa termasuk korban jiwa dari pihak TNI. Pihak TNI dan Polri juga harus melakukan penyisiran sekaligus penjinakan terhadap sisia-sisa amunisi yang belum meledak yang kemungkinan berada lingkungan pemukiman masyarakat.

“Saya akan mendalami penyebab peristiwa ini saat rapat kerja dengan Panglima dan KSAD terkait prosedure kegiatan pemeriksaan, inspeksi dan pemeliharaan pencegahan di gudang penimbunan khususnya untuk kelas kondisi amunisi kelas III dan IV yang umummnya adalah amunisi-amunisi yang telah rusak berat dan tidak bisa dilakukan perbaikan sehingga harus segera dilakukan tindakan slooping atau pemusnahan/penghancuran. Termasuk dibutuhkan jangka waktu berapa lama untuk amunisi kondisi kelas III dan IV tersebut ditimbun sebelum dilakukan pemusnahan.” Papar Anton Saat Kunjungan ke korban terdampak ledakan bersama Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu.

Kang Anton juga akan mengingatkan kepada pak Panglima untuk memastikan seluruh gudang penimbunan mesiu milik TNI yang tersebar diseluruh Indonesia untuk mematuhi perlakukan pemeliharaan sesuai Juklak yang telah dikeluarkan Kemenhan termasuk infrastruktur area penimbunan.

Anton meminta, Khusus amunisi kelas 3 dan 4 sebaiknya tidak ditempatkan digudang-gudang amunisi yang dekat dari pemukiman warga dan waktu penimbunannya tidak lama. Sesegera mungkin musnahkan apabila terdapat amunisi yang rusak berat karena ledakan bisa saja terjadi akibat adanya proses gesekan dan suhu yang panas tanpa sepengetahuan kita.

Untuk meminimalisir kesulitan warga yang terdampak, Anton, langsung menayakan kepada sahabat-sahabat dan kader-kader yang berada di titik-titik penampungan sementara untuk memastikan kebutuhan akan komsumsi sahur dan selimut. “Yaah minimal mereka yang muslim tidak kesulitan saat melanjutkan ibadah di bulan Ramadhan.” katanya .

Anton juga mengucapkan terima kasih kepada kepala Desa Ciangsana beserta perangkat desa dan kepala-kepala dusun dan ketua-ketua RT-RW serta seluruh masyarakat Desa Ciangsana dan sekitarnya yang dengan cepat dan sigap mempersiapkan titik-titik tempat penampungan sementara karena kobaran api yang terdapat di gudang mesiu tentu membutuhkan waktu untuk memadamkannya sampai ledakan-ledakan mesiu dipastikan sudah berhenti.
“Saya juga berharap masyarakat tidak mempolitisasi kejadian ini sehingga kita para umat muslim dapat menjalankan ibadah ramdahan dengan baik dan tenang. Tegas Kang Anton. (Tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *