KlikJakarta – Luas areal yang terbakar di 8 (delapan) provinsi di tahun 2019. Paling tinggi terjadi di provinsi NTT, 108.368 hektar dan Sumatra Selatan terbesar keenam, seluas 7.109 hektar di tanah mineral dan 4.717 hektar di tanah gambut. “Meskipun NTT luas lahan terbakarnya yang terbesar, namun terbakarnya di lahan mineral bukan di lahan gambut”, terang Doni Monardo saat memimpin rapat kordinasi penanganan Karhutla di Rumah Dinas Gubernur Sumatra Selatan, di Palembang (24/9).
Sumatra Selatan memiliki lahan gambut terbesar kedua setelah Riau di Pulau Sumatra. Satgas Karhutla selalu disiagakan, dengan dukungan 12.922 satgas gabungan. “Babinsa beroperasi dan menggunakan open kamera saat melakukan patroli sehingga posisinya akurat” ucap Dansatgas Karhutla Sumsel yang juga Komandan 044 Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono. Selain pemadaman, dilakukan juga tindakan pencegahan. “Kami mensiagakan 15 orang untuk menjaga 74 ribu hektar. Selain itu sudah menangkap 27 orang tersangka” sambungnya.
Kapolda Sumatra Selatan Irjen Firli Bajuri membenarkan 26 tersangka perorangan sudah ditahan dan 1 tersangka korporasi, total 27 tersangka. “Kedepannya diusulkan adanya satgas penegakkan hukum, sehingga saat ada tersangka pelanggaran hukum dapat segera langsung diproses, kerjasama penyidik dan kejaksaan” cetusnya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan, Sumatra Selatan tetap bersinergi memadamkan api, satgas akan bertugas sampai akhir Oktober 2019. “Pasca Karhutla kami akan mengadakan evaluasi pascapenanganan kebakaran hutan dan lahan sampai tingkat RT/RW”, katanya.
Meningkatnya jumlah hotspot, terlihat dari perbandingan hotspot tahun 2018 dan 2019. Satelit NOAA naik 70,82%. Sedangkan satelit TERRA/AQUA (NASA) naik 176,33%. Di provinsi Sumatera Selatan sudah dikerahkan 7 helikopter waterbombing dan 2 helikopter patroli.
Kepala BNPB mengingatkan kembali potensi bencana yang terjadi. “Poinnya adalah Kenali ancamannya, siapkan strateginya. Ketahui masalahnya Carikan solusinya” tegasnya.
Selanjutnya kembalikan fungsi gambut, yang tetap harus berair, berlahan basah, dan rawa. Gambut berasal dari kayu dan daun yang kering selama ratusan tahun. Kedalaman gambut di Indonesia bervariasi bahkan ada yang sampai 36 meter.
Ancaman permanen harus ada solusi permanen dengan merubah perilaku masyarakat. Sosialisasi terpadu Pentahelix, meningkatkan kapasitas penyuluh lapangan dan hidup bersama rakyat.
Sumber KLHK, provinsi luas lahan terbakar 2019 ; 1. NTT 2. Riau 3. Kalteng 4. Kalbar 5. Kalsel. 6. Sumsel. 7. Jambi. 8. Jatim. (bnpb)