KlikSigi – Lembaga Kemitraan Jakarta dan Karsa Institute kirimkan bantuan tempat penampungan air ke lokasi pengungsian Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Bencana Gempa yang mengguncang Sigi pada 28 September 2018 lalu membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan bahkan anggota keluarga. Para korban yang selamat terpaksa mengungsi ke daerah aman, dengan membangun tempat tinggal darurat.
Kebutuhan utama warga seperti sandang, pangan dan papan harus sesegera mungkin ditangani. Mengingat kondisi darurat bencana ini menyebar di banyak tempat, sehingga relawan setempat yang juga sebenarnya adalah korban, bahu membahu untuk memulihkan kondisi.
Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap manusia, tidak terkecuali warga yang tertimba bencana di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.
Desmon Riha, relawan dari Karsa Institute mengabarkan adanya koordinasi antara relawan setempat dengan POSGAB Karanjalembah di Kota Palu.
Karsa Institute bekerja sama dengan lembaga Kemitraan Jakarta melakukan penaksiran melalui relawan-relawan yang berada di lapangan untuk memantau kebutuhan di camp pengungsian. Dari pantauan diketahui bahwa pengungsian membutuhkan instalasi air bersih.
Sejak bencana, pengungsian di daerah ini belum memiliki instalasi air bersih. Atas dasar itu, pemerintah desa setempat beserta warga menyampaikan berita ini ke Posgab Karanjalembah.
Lembaga Kemitraan Jakarta bersama Karsa Institute langsung bergerak cepat dengan segera mengirimkan tangki/tandon air dan rangkaian pipa yang siap digunakan. Hanya butuh waktu empat hari sejak informasi mengenai kebutuhan instalasi air ini diterima, hingga barang dapat didistribusikan ke lokasi.
Terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Kulawi yang mendapat bantuan tangki dan instalasi pipa air bersih ini antara lain:
- Desa Namo dusun Sapoo
- Desa Bolapapu dusun 4 Kabutia
- Desa Bolapapu ( lapangan pobia)
- Desa Boladangko (lapangan kekea)
- Desa Boladangko (kalae)
“empat hari barangnya sudah tiba di Kulawi, dan hari kelima langsung di di pasang di pasang di titik pengungsian”,ujar Desmon Riha. “Selain itu juga instalasi air ini juga sampai di mck yang dilapangan Pobia, dimana sebelum ada instalasi air masuk di Mck, para pengungsi ketika mau buang air harus terlebih dahulu menimba air di rumah-rumah penduduk yang ada disekitar lapangan”, lanjutnya.
Pengiriman bantuan sempat terkendala ketika jalur terputus banjir bandang dan longsor terjadi di wilayah Salua. Namun ketika jalur tersebut sudah dibuka, tim dari Palu langsung mengirimkan bantuan beserta tenaga yang dapat diperbantukan.
Hingga saat ini, listrik di wilayah Kulawi masih terputus. Beruntung instalasi air bersih, disambung dari pipa induk yang sudah ada. Beruntung ketika gempa berlangsung, pipa induk tidak memiliki kerusakan. Pipa Induk ini bersumber dari mata air desa.
Desmon menambahkan dalam suntingan laman facebooknya mengirimkan ucapan terimakasih karena telah dibantu untuk penyediaan ari bersih di wilayah Kulawi.
“kemarin relawan karsa telah mendistribusikan penampungan air sekaligus memasang jaringan instalasi air bersih di camp. Pengungsian di Kecamatan Kulawi. Ronni Tohama Kepala Desa Boladangko tak lupa mengucapkan terima kasih kepada lembaga Kemitraan Jakarta dan karsa institute”, sambungnya.
Para pengungsi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang cepat tanggap dalam merespon kebutuhan darurat mereka. Semoga bantuan tangki/tandon air ini dapat memudahkan warga di pengungsian untuk mengakses air bersih. (Desmon/RZR)