Klik Terus – Lagi, kecelakaan antara truk tambang dengan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Parungpanjang. Dara cantik Dita Amelia (22) harus meregang nyawa akibat kecelakaan lalu lintas di jalur ‘tengkorak’ Parungpanjang tersebut.
Kapolsek Parungpanjang Kompol Nurohim mengatakan, selain kondisi jalan yang rusak, kecelakaan yang kerap terjadi di jalur ‘tengkorak’ Parungpanjang itu akibat banyak sopir truk tambang yang mengemudi dengan kecepatan tinggi bahkan ugal-ugalan. Terlebih banyak truk dengan memuat material hingga melebihi tonase sehingga tidak bisa mengerem mendadak. “Sudah muatannya berat, bawa mobilnya ugal-ugalan. Akibatnya sering terjadi kecelakaan,” ujarnya saat dihubungi Metropolitan.
Menurutnya, pemberlakuan jam tayang bagi truk tambang pernah diterapkan, tetapi tidak efektif karena masih ada saja truk yang melanggar. Apalagi kecelakaan yang kerap terjadi kebanyakan dipicu akibat kelalaian pengendara. Untuk menekan terjadinya kecelakaan di jalur ‘tengkorak’ tersebut, Jajaran Polsek Parungpanjang selalu menggelar operasi. “Kita akan tilang pengendara yang melanggar aturan lalu lintas,” katanya.
Sebelumnya, menindaklanjuti aspirasi warga Parungpanjang terkait permasalahan tambang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung meresponsnya. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu langsung meninjau jalur yang dilewati truk penambangan batu dan pasir. Setelah itu ia bersama rombongan berdialog dengan warga perwakilan dari Parungpanjang, Rumpin, Gunungsindur, Cigudeg dan daerah lainnya yang terkena dampak buruk penambangan itu. ”Tadi saya sengaja mencoba jalur itu, mobil saya sampai terjepit di antara truk-truk besar dan nggak bisa maju,” kata Kang Emil, Selasa (25/9).
Mantan wali kota Bandung itu akan meregistrasi ulang perizinan tambang untuk semua perusahaan tambang di wilayah tersebut. Pada registrasi itu akan ditambahkan pasal-pasal yang lebih adil bagi semua pihak. ”Kami akan muat pasal-pasal yang lebih adil terkait dampak lingkungan. Harus punya parkir yang luas agar tidak memakan jalan. Terkait truk, harus keadaan bersih sebelum beroperasi,” pintanya.
Untuk diketahui, warga Parungpanjang dan sekitarnya sejak lama mengeluhkan dampak negatif dari penambangan tersebut. Setiap harinya ada ratusan truk bertonase besar melintasi permukiman.
Bahkan, sebanyak 70 persen warga terkena penyakit ISPA hingga TB akibat polusi yang ditimbulkan. Selama dua bulan ke belakang pun telah terjadi kecelakaan sampai merenggut nyawa tiga warga akibat tertabrak truk tambang.
”Saya akan kembali lagi ke sini untuk memberikan solusinya. Sementara akan dibahas dulu di provinsi. Parungpanjang ini kecamatan pertama yang saya kunjungi secara serius dan akan kami prioritaskan sampai selesai. Ini hasil curhatan warga di Instagram saya,” ungkapnya.