Bandung, Klikterus.com – Anggota DPRD Jawa Barat, Doni Maradona Hutabarat mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) fokus kepada pembukaan lapangan kerja baru di Jawa Barat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal ini terlontar pasca wacana KDM bakal mengirimkan tidak hanya anak-anak, akan tetapi orang dewasa yang kategorinya belum masuk pidana tapi meresahkan masyarakat, bakal dikirim juga ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan karakter Panca Waluya.
“Padahal akar persoalannya adalah kemiskinan, misal mereka memalak, minta-minta di jalan, atau minum-minuman keras, ini dikarenakan faktor ekonomi, mereka tidak punya uang, tidak punya pekerjaan, banyak waktu kosong, akhirnya berbuat yang bikin masyarakat resah,” kata Doni saat dihubungi awak media, Senin (12/05/2025).
Sejauh ini Doni menilai, negara gagal dalam menjamin pemberian lapangan kerja bagi masyarakat khususnya Jawa Barat.
“Sampai hari ini kebijakan KDM yang mengarah ke perbaikan ekonomi masyarakat Jawa Barat belum ada, khusus di bidang lapangan pekerjaan. Apakah KDM dengan kewenangannya sebagai Gubernur bisa membuka lapangan pekerjaan? Ya sangat bisa, dia bisa melakukan inventarisir semua perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat dari perusahaan kecil, sedang dan besar yang saat ini berjumlah sekitar 97 ribuan perusahaan,” ujar Doni.
“Lalu dia periksa, berapa besar setiap perusahaan tersebut memperkerjakan masyarakat Jawa Barat, apakah upah yang mereka terima sudah sesuai dengan ketentuan, apakah mereka semua mendapatkan jaminan kesehatan?, Kalau ada perusahaan tersebut hanya sedikit memperkerjakan masyarakat Jawa Barat, upah tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta tidak adanya jaminan kesehatan maka dia dengan kewenangannya bisa mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat agar keadaan ekonominya bisa lebih baik,” sambung Doni.
“Jika keadaan ekonomi masyarakat membaik maka akan berkurang tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat seperti melakukan pungli di jalan, melakukan keonaran bahkan mabuk-mabukan, dan lain-lain, karena akar persoalan tersebut terjadi adalah kemiskinan,” kata legislator daerah pemilihan Kabupaten Bogor ini.
Kemudian soal anak-anak yang dikirim ke barak militer untuk mendapat pendidikan, Doni juga mempertanyakan output setelahnya dimana apakah menjamin hasilnya akan sesuai yang diharapkan.
“Anggaran yang dikeluarkan 6 miliar itu tanpa ada pembicaraan ke DPRD, kemudian kalau dia buat seperti ini juga anggarannya membutuhkan anggaran apa, itu jadi persoalan, urgensinya melakukan itu apa?, apakah ada jaminan ketika mereka sudah masuk dalam barak kemudian membuat mereka lebih baik. Kemudian dia (KDM) bilang setelah selesai mereka masuk dalam barak, mereka setelah itu dipekerjakan segala macam, jaminannya apa?, ujar Doni.
“Saya tadinya punya harapan besar terhadap Dedy Mulyadi, karena keberaniannya, karena dia berani mengambil keputusan, berani mengeksekusi, tadinya harapan saya dia berani memeriksa semua perusahaan yang ada, kemudian memastikan karyawannya berapa persen, berapa banyak yang dipekerjakan warga Jawa Barat, kemudian semua perusahaan ini sudah memberlakukan sesuai dengan undang-undang tenaga kerja tidak, terkait UMR, kemudian terkait jaminan kesehatannya, tapi sampai hari ini ternyata dia tidak ada gerakannya sama sekali,” pungkas politisi PDIP ini.