Reporter: Anne Anisa

Hai, guys. Belakangan ini, bisnis thrift store sedang menjamur di kalangan milenial. Para mahasiswa pun banyak yang menggeluti bisnis ini.
Berdasarkan namanya, thrift berarti mengeluarkan uang secara hemat. Maka, thrift store dapat diartikan sebagai toko penghematan. Barang yang dijual adalah barang bekas, baik dari dalam maupun luar negeri dengan kualitas yang masih layak pakai.
Dalam dunia bisnis barang bekas ini, ada dua istilah yang maknanya berdekatan. Mungkin Anda bertanya-tanya, apa perbedaan antara thrift store dan preloved.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, preloved berarti bekas dicintai. Dengan kata lain, preloved adalah istilah halus untuk menyebutkan barang bekas yang masih layak pakai. Ini adalah salah satu usaha marketing untuk meyakinkan pembeli bahwa barang yang dijual benar-benar masih dalam keadaan baik.
Sementara thrift store adalah toko yang menjual barang bekas (preloved). Begitu, guys.
Jenis barang yang dijual di thrift store ini beragam. Mulai dari pakaian, sepatu, tas, jam tangan, buku, atau peralatan rumah tangga. Mulai dari barang langka sampai barang bermerek (branded) bisa dijual di thrift store. Apa harus barang lagka dan bermerek saja yang bisa dijual? Engga, kok. Baik barang langka dan bermerek atau pun tidak, tentu harus dalam keadaan masih layak pakai ya jika ingin dijual di thrift store.
Biaya yang dikeluarkan jika ingin memulai bisnis ini juga terbilang cukup hemat jika dibandingkan dengan membeli barang baru. Anda juga bisa menjual barang-barang pribadi yang sudah tidak terpakai dalam bisnis ini.
Jika belum mempunyai toko, penjualannya pun bisa secara online. Manfaatkan saja media sosial Anda untuk memulai bisnis ini dan menawarkannya kepada teman-teman. Jika mau, Anda juga bisa memanfaatkan situs jual beli online.
Setelah membaca ulasan tentang thrift store ini, apakah Anda tertarik memulainya? Jika iya, semoga sukses.
Laris manis tanjung kimpul, dagangan laris duitnya kumpul.