Klik Bogor – Dalam memperingati hari Anti Korupsi 9 Desember 2018, Aliansi Masyarakat Peduli Bogor (AMPB) mendesak, pemerintah Daerah dan penegak hukum untuk membuka praktek korupsi di Bumi Tegar Beriman hingga keakarnya.
Hal itupun diungkapkan Anggota AMPB, Abdul Holik saat melakukan orasi di area pemerintah Kabupaten Bogor, guna meminta Pemerintah daerah Bogor agar transparan terkait penggunaan anggaran yang real kepada masyarakat.
“Kita tidak ingin ada sejarah terulang lagi kepala daerah Korupsi dan ditangkap KPK,” ujar Abdul, Minggu (10/12/2018)
Senada Ketua AMPB, Asep Ruhyat menambahkan, momentum hari anti korupsi dijadikan ajang refleksi kepada penegak hukum dan pemerintah, untuk menggelar dan membuka indikasi korupsi yang dirasa sudah banyak di ketahui oleh masyarakat.
“Sudah banyak indikasi korupsi di kabupaten Bogor, tapi semuanya mandek tanpa ada kejelasan,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Ruhyat, APBD Kab. Bogor mengalami penurunan, hal inipun sangat disayangkan oleh masyarakat serta dikhawatirkan akan berdampak kepada aspek pembangunan.
“Ini kekonyolan yang saya kira sangat kurang baik, kita ingin mempertanykan itu kepada pemerintah kenapa bisa terjadi, apa karena tidak becus mengelolanya apa seperti apa,” ungkapnya.
Ia berharap, dihari Anti Korupsi penegak hukum harus secara terbuka, sebagaimana membuka mata dan telinga.
“Kita ingin secara tegas memerangi koruptor. Jangan ada lagi tikus-tikus berdasi berkeliaran dan mengambil uang rakyat,” tukasnya. (*)