Klik Jakarta – Kementerian Agama menyalurkan bantuan bagi korban terdampak tsunami Selat Sunda. Bantuan yang dihimpun dari dana tali asih keluarga besar Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama ini diberangkatkan dengan tiga mobil truk.
Keberangkatan mobil pengantar bantuan ini dilepas oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersamaan dengan pembukaan kegiatan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-73 Kementerian Agama, di Jakarta, Jumat (28/12).
Bantuan yang diberikan berupa sembako dan kebutuhan pokok senilai lebih dari Rp600 juta. Selain itu, Menteri Agama juga memberikan santunan kepada keluarga Kementerian Agama yang menjadi korban Tsunami Selat Sunda. Santunan diberikan kepada korban luka dan ahli waris korban meninggal. Untuk korban meninggal mendapat santunan Rp5juta per orang, sedang korban luka mendapat santunan Rp2,5juta per orang.
Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah selaku Ketua Panitia HAB 73 dalam laporannya menyampaikan bahwa ada15 orang keluarga ASN Kementerian Agama yang menjadi korban tsunami Selat Sunda. Mereka terdiri dari 10 korban meninggal, 5 korban luka-luka.
Mereka yang meninggal dunia adalah: Badru Tamam (Kepala MI Bina Insan Kecamatan Cigeulis), Muhammad Hidayat (Wali murid siswa MTs Masrikul Anwar, Caringin), Sarmedi dan Reza (santri Pesantren Assyifa, Panimbang), Caritini dan Kholis (Ibu dan Kakak dari siswa MA HM Sobang), Faturohman dan Abdillah Hakiki (keduanya anak Kepala MAS Arrahman), serta Saidul Absor dan Zein (keduanya ayah dan adik siswa MIN 2 Tangsel)
Adapun meraka yang terluka adalah Adi Hidayat, Bayu, dan Asep (santri Pesantren Assyifa kec. Panimbang), Herlina (siswa Madrasah Aliyah HM. Sobang), Septi Sesianti (Siswa MTs Masrikul Anwar, Desa Caringin Kecamatan Labuan), Muhammad Rizki (siswa MAN Panimbang).