Klik Palu – Bantuan logistik terus dikirim untuk korban gempa di Palu.
Pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sigi dan Donggala, aktivitas masyarakat belum berjalan normal. Roda perekonomian masih butuh banyak pembenahan. Begitupula dengan urusan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan.
Bekerja sama dengan Karsa Institute, lembaga sosial Non Timber Forest Product Exchange Programme (NTFP-EP) Indonesia yang dibawahi oleh Jusupta Tarigan mengirimkan sejumlah bantuan logistik ke beberapa wilayah di sekitar desa Lonca, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Setelah penaksiran dilakukan, relawan dari Karsa Institute bergegas memberikan laporan ke pusat untuk kemudian menyiapkan segala kebutuhan yang telah terdata.
Desmon Riha, relawan asal Karsa Institute melaporkan hasil assessment yang dilakukan oleh Karsa di desa Lonca, antara lain kebutuhan penerangan dan pertukangan.
“Dari desa Lonca, kami mendata kebutuhan berupa listrik atau penerangan, kelambu besar untuk dewasa atau lansia, kelambu untuk bayi, susu dan makanan bayi, serta alat pertukangan yang nantinya akan dipakai untuk membersihkan retak dan puing bangunan”, ujarnya.
Sejumlah bantuan langsung dikerahkan kepada warga setempat mengingat kebutuhan logistik untuk desa-desa di kecamatan Kulawi agak lebih sulit didistribusikan karena kontur alam, ketimbang daerah-daerah kota seperti Palu, Petobo dan desa Mpanau.
Berbagai bantuan masih terus disalurkan hingga ke pelosok desa, yang melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, lembaga independen, pejabat dan aparat, hingga masyarakat setempat. (RZR)