Shadow

International Symposium On Religiuos Life di Yogyakarta

Klik Yogyakarta — Balitbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar International Symposium On Religiuos Life (ISRL). Gelaran kali kedua ini berlangsung di Yogyakarta. Acara yang berlangsung hingga 9 November tersebut, akan dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hari ini, Rabu (07/11).
“Hari ini Menteri Agama akan membuka acara ISRL kedua. Alhamdulillah pemateri-pemateri sudah hadir semua, baik dari Indonesia dan sejumlah negara lainnya,” kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Muharram Marzuki di Yogyakarta, Rabu (07/11) pagi.
Dijelaskan Muharram, ISRL kedua terselenggara hasil kerjasama Balitbang Diklat Kemenag dengan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kegiatan ini mengusung tema “Religion in a Devided, Multicultural World: Moderation, Fragmentation and Radicalization”.
“Kita harapkan semua peserta dapat saling bertukar gagasan terkait moderasi beragama,” tegas Muharram.
Menurut Muharram, simposium akan dibagi menjadi beberapa session. Plenary Session I akan membahas tema “Freedom of Religion and Belief for Everyone, Everywhere” dengan empat pembicara, Jan Figel (EU Specia Envoy for Freedom of Religion and Beliefs), Siti Ruhayni (Presidential Special Staff for Internasional Religious Affairs), Paul Marshall (Baylor University and Hudson Institute) dan Abd Mas’ud (Misnistry Of Religious Affairs).
“Selanjutnya, Plenary Session II, Plenary Session III, Parallel Session dan Special Session,” tambah Muharram Marzuki.
Setiap sesi akan diisi oleh sejumlah pemateri dengan tema yang berkaitan dengan tema besarnya. Para pemateri tersebut antara lain: Amita Santiago (Bishop Cotton Women’s Christian University), Ketut Ardana (Merthi Kerti and Hindu University of Indonesia (UNHI) Bali, Hisanori Kato (Chuo University, Japan), Aminuddin Hassan (Universiti Putra Malaysia, Kuala Lumpur), Mahyuddin Hashmi (Allamah Iqbal Open University, Islamabad, Pakistan), Obiora Ike (Globethics.net, Geneva, Switzerland), Yo Nonaka (Keio University, Japan), Riri Khoiriyah (National Commision on Violence Against Women, Fatayat Nahdatul Ulama), Dicky Sofjan (ICRS and IJIIS), Al Makin (Al-Jami’ah Islamic University of Sunan Kalijaga), dan Mark Woodward (Arizona State University.
“Semoga semua acara nantinya berjalan lancar dan berkah sesuai keinginan bersama dan tentunya dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran baru terkait moderasi beragama,” tutup Muharram Marzuki. (Les)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *