Klik Palu – Bencana Gempa, tsunami dan likuifaksi yang menerpa wilayah Palu, Sigi dan Donggala menyisakan banyak ketakutan. Tak luput dari anak-anak yang selamat. Mereka yang selamat dari bencana, terpaksa hidup dalam keterbatasan kehidupan pengungsian.
Tidak hanya rumah yang rusak, namun sarana sekolah juga lumpuh sehingga sementara waktu anak-anak korban bencana ini vakum dari aktivitas belajar mengajar.
Terlepas dari bagaimana keterbatasan mereka dalam pengungsian, mental anak-anak juga perlu dibangun untuk menghilangkan perasaan ketakutan pasca gempa. Kegiatan trauma healing diadakan oleh banyak relawan untuk dapat menghibur anak-anak di camp pengungsian.
Indonesia Care For Children (ICC) mengirim relawan untuk menghibur anak-anak korban bencana dengan memberikan permainan khas anak-anak, lomba mewarnai serta mendistribusikan kebutuhan khusus anak-anak seperti susu, buku, mainan dan obat-obatan.
Bekerja sama dengan karsa Institute, ICC melakukan perjalanan menuju camp-camp pengungsian dan mengumpulkan anak-anak untuk turut berbagi keceriaan, antara lain pengungsian di wilayah Mpanau, Biromaru, Kabupaten Sigi, serta wilayah Kulawi yang harus ditempuh dengan jalur ekstrim dan beresiko.
Simak beberapa sketsa keceriaan anak-anak yang tetap bahagia meski dalam kondisi bencana. (rhiana zari)
Doc: Arul – Karsa Institute