Shadow

Dibalik pembangunan sekolah darurat Sigi: Mereka adalah orang-orang hebat

Klik Palu – Yang hebat yang akan tetap kuat.

Mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan bagaimana masyarakat Palu, Sigi dan Donggala berusaha bangkit membangun kehidupan mereka kembali.

Dalam masa pemulihan pasca bencana, Palu, Sigi dan Donggala masih memiliki banyak “agenda” yang perlu dibenahi. Salah satunya adalah dalam hal pendidikan. Gempa yang mengguncang Sigi, berimbas tidak hanya pada rumah tinggal warga setempat, tapi juga fasilitas umum seperti rumah ibadan dan gedung sekolah.

Seorang relawan asal Kulawi, Kab. Sigi, Desmon Riha memposting berita mengenai kondisi terkini sarana belajar bagi anak-anak di desa Lonca yang sudah satu bulan tidak dapat dilaksanakan.

Ia juga menyebutkan seorang guru bernama Sumarno, S. Pd yang bergerak bersama pemerintah desa, guru, masyarakat dan relawan membangun sekolah darurat dengan menggunakan tenda, demi anak-anak dapat melanjutkan pendidikan.

Desmon Riha bersama anak-anak korban bencana di Desa Lonca Kab. Sigi

 

Berikut kutipan dari terbitan status facebooknya.

“Mereka Adalah Orang- Orang Hebat. Tak ada rotan akar pun jadi. Tegas salah seorang guru sebut saja namanya Sumarno SPd. Hampir sebulan proses belajar di sekolah SATAP 4 Sigi desa Lonca tak dapat dilaksanakan. Hal ini terjadi karena akibat gempa yang terjadi 28-09/2018 di Sulawesi Tengah. Sumarno mengatakan sambil tersenyum, walaupun kondisi fisiknya tetap kokoh namun semua dindingnya retak, alias ‘luka dalam’.

Akibat retakan ini membuat guru dan murid menjadi tidak nyaman untuk melaksanakan proses belajar. Atas inisiasi Pemerintah Desa, guru dan masyarakat, maka pada jumat 26.10.2018, dibangun sekolah darurat, meskipun dalam pembangunan ini masih terkendala dengan tenda. Saat ini tenda yang ada di desa Lonca digunakan di camp. pengungsian. Sementara tenda bantuan yang ada, masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan Sekolah Dasar dan PAUD. #kitakuat #kulawibangkit  #PeduliAdat “. (RZAR)

Dalam kolom selanjutnya, Rahmat Saleh, direktur Karsa Institute menjawab pertanyaan dari Paulus Sumu yang mempertanyakan nasib sekolahnya, yakni SMP Negeri 3 Sigi. Ia menyebutkan bahwa sekolah selanjutnya yang akan dibangun adalah SMP Negeri 3 Sigi, dimana ia bertanggung jawab mengenai pembangunan tersebut.

“Untuk sekolah SMP Negeri 3 Sigi, saya yang bertanggung jawab, kami sedang proses pengiriman dari bali untuk membuat bangunan struktur bambu model hangar, mohon doa supaya lancar”, ujarnya. (RZAR)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *