Bogor, Klikterus.com – Pasca sempat memanasnya kondisi di Parung Panjang akibat mobil-mobil truk tambang diparkir dijalan raya, anggota DPRD Jawa Barat Doni Maradona Hutabarat meminta pemerintah segera membangun jalur khusus tambang yang pernah diwacanakan.
“Wacananya kan sudah sejak zaman gubernur sebelum KDM (Dedi Mulyadi), sekarang tindak lanjuti dan diperiksa sudah sejauh mana progres rencana pembangunannya,” ujar Doni, Rabu (24/09/2025).
Politisi PDIP ini berharap agar masalah jalur tambang ini jangan berlarut-larut hingga menimbulkan konflik yang lebih besar.
“Kemudian apapun itu, negara, pemerintah tidak boleh kalah dengan seseorang atau dengan perusahaan, dasarnya semua ada, kalaupun misalnya informasi terakhir yang saya dengarkan, sudah ada kesepakatan akan ada jalur tambang, jalan yang akan dipergunakan juga sudah ada pembicaraan, lokasi sudah ada, bagaimana mekanismenya juga sudah ada, kemudian ada yang tidak larilah dari kesepakatan, itu tidak boleh terjadi negara wajib, pemerintah wajib mencari jalan keluarnya, kalau ada perusahaan yang masih beraktifitas di sana kemudian tidak mau mengikuti peraturan mending ditutup saja, negara harus tegas, ini butuh ketegasan, siapa yang bisa lakukan itu, eksekutif!, mereka yang punya hak untuk mengeksekusi semua kebijakan,” sambung Doni.
“Jangan sampai kegagalan pemerintah mencari jalan keluar atau menyelesaikan satu persoalan, yang menjadi korban adalah rakyat, buat apa peraturan perundang-undangan atau perbup atau pergub dibuat tapi kemudian dalam pelaksanaannya tidak berjalan dengan benar, lalu buat apa ?, capek saja dibuat perbup, dibuat ini, lalu kemudian pelaksananya nol besar, terus ngapain dibuat perbup?,” tukas Doni.
Sebelumnya, Kamis 18 September 2025 para supir truk tambang memarkirkan kendaraannya di perbatasan Legok – Parung Panjang yang mengakibatkan kemacetan parah.
Sikap terkini dari Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan bahwa jalur khusus truk tambang akan segera dibangun.
Proyek ini ditargetkan mulai digarap pada tahun 2026 dan ditargetkan sudah bisa digunakan pada 2027 mendatang.
Langkah ini diambil setelah bertahun-tahun keluhan warga soal kerusakan jalan dan kecelakaan akibat lalu lalang truk tambang tak kunjung reda.
Dengan adanya jalur khusus, diharapkan permasalahan klasik tersebut bisa teratasi.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan komitmennya untuk merealisasikan proyek ini.
Bahkan, dirinya menekankan bahwa pembangunan jalur khusus ini akan tetap berjalan meski tanpa dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun provinsi.