Jakarta, Klikterus.com – Tepat pergantian tahun 2024, Jepang dilanda bencana alam. Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda Prefektur Ishikawa, pada Senin 1 Januari 2024. Berdasarkan data dari Japan Meteorological Agency, kekuatan gempa tersebut 7.6 skala richter dan terjadi pukul 14.10 waktu setempat.
Selain di Ishikawa, gempa juga terasa di sejumlah daerah lainnya seperti Niigata, Toyama, Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Saitama, Tochigi, Miyagi, Gunma, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, dan Akita.
Tak lama setelah gempa bumi terjadi, langsung memicu terjadinya gelombang tsunami dengan ketinggian lebih dari 1 meter di sepanjang pesisir barat Jelang. Hal itu mengakibatkan sejumlah aliran listrik diputus dan mengharuskan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Gempa bumi melanda di Semananjung Noto, mayoritas kematian terjadi di kota Wajima dan Suzu yang terkena dampak paling parah.
Dari data terbaru, jumlah orang hilang telah menurun dari 195 orang menjadi lebih dari 100 orang. Jumlah korban tewas melonjak dari 120 orang yang dilaporkan pada Minggu (7/1/1024).
Menurut data Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Tokyo, WNI yang terdampak dari sembilan titik lokasi di Prefektur Ishikawa berjumlah 183 orang. Hingga kini, 95 warga negara Indonesia kehilangan tempat tinggal. Terhitung 170 orang WNI sudah kembali ke kediaman masing-masing dan ada yang masih menetap di lokasi penampungan sejumlah 13 orang.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik kepada para WNI yakni berupa kebutuhan pokok, makanan siap saji, air mineral, dan tisu. Beliau mengatakan akan terus mendata WNI yang terkena dampak gempa untuk mengetahui keberadaan dan kondisi mereka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga Sabtu, 6 Januari 2024, gempa tersebut telah menelan 110 korban jiwa, 414 cedera dan 211 orang masih dinyatakan hilang KBRI Tokyo mengkonfirmasi bahwa tidak terdapat korban jiwa WNI.
Hingga saat ini upaya pencarian terus berlanjut meskipun cuaca buruk menghambat tim penyelamat. Hujan lebat dan salju yang memicu peringatan akan tanah longsor dan runtuhnya bangunan.