Shadow

Sinergi Foundation Ikuti Peningkatan Kapasitas PSKS Kelembagaan 2022

 

BOGOR – Sinergi Foundation mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Kelembagaan Tahun Anggaran 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung. Kegiatan yang dihadiri oleh 120 peserta dari berbagai perwakilan lembaga sosial di Kota Bandung ini dilangsungkan pada 24-25 Agustus 2022, di Hotel Putri Gunung Lembang.

 

Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi dengan hari pertama para peserta diberikan materi terkait dengan pengelolaan kelembagaan dan hari berikutnya, diadakan kegiatan outbound. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Dr. H. Rusdiantono, yang hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut.

 

Dalam sambutannya, Rusdiantono menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung. Selain itu, dirinya berharap untuk kedepannya dalam kegiatan tersebut tidak hanya penyelenggara saja yang menyampaikan materi, melainkan dari para peserta pun dapat mempresentasikan lembaganya masing-masing, sehingga adanya feedback yang dihasilkan.

 

“Diharapkan untuk kedepannya kegiatan ini tidak hanya dilakukan secara satu arah saja, di mana hanya penyelenggara yang menyampaikan materi, melainkan adanya feedback dari para peserta,” tutur Rusdiantono.

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan, bahwa persoalan sosial yang terjadi di masyarakat tidak hanya bisa ditopang dari dana APBD saja, melainkan dengan bantuan lembaga-lembaga yang concern dalam membantu peningkatan taraf hidup masyarakat.

 

Rusdianto menambahkan, dalam kegiatan ini diharapkan setiap lembaga memiliki pengelolaan anggaran yang baik terutama di masa seperti ini. Pun harus memiliki persyaratan administrasi yang baik.

 

Dalam paparan materi, Heni selaku Praktisi Sosial menjelaskan mengenai administrasi kelembagaan yang harus dilengkapi oleh masing-masing lembaga. Dalam penjelasannya, Heni menyampaikan, salah satu syarat suatu lembaga harus memiliki akta agar dapat terstandarisasi dan terintegrasi sebagai suatu lembaga. Selain itu, pembetulan struktur kelembagaan pun harus dijalankan oleh masing-masing lembaga.

 

“Dalam suatu kantor lembaga harus ada struktur jelas yang terpasang, kalau bisa dipasang juga foto para karyawannya,” ujarnya.

 

Secara umum, materi yang disampaikan oleh Heni terkait dengan kelengkapan administrasi yang harus dimiliki oleh masing-masing lembaga yang concern terhadap penanggulangan dan peningkatan masyarakat dalam bidang sosial.

 

Selanjutnya, materi kedua disampaikan Ipin Tasripin dari Peksos Madya Balai Besar Pelatihan Pekerjaan Sosial Lembang. Materi disampaikan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh para peserta dengan memproyeksikan permainan sebagai cara untuk menjelaskan sebuah tugas sebagai pekerja sosial.

 

Para peserta tampak antusias dalam mengikuti setiap intruksi yang diberikan oleh Ipin. Hal tersebut terlihat dari raut wajah dan juga keaktifan dalam menanggapi materi yang disampaikan.

 

Ipin menjelaskan bahwa kedudukan para pekerja sosial yang dapat menghasilkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) bagi masyarakat ini langsung dilindungi oleh Undang-Undang. Sehingga diharapkan para pekerja sosial dapat fokus dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

 

Selain itu, imbuh Ipin, bahwa harus adanya kerjasama antara atasan dan bawahan dalam menjalankan tujuan dari lembaga. Lebih jauh, persoalan mengenai kerjasama dan kolaborasi harus dijalankan dengan baik dengan berbagai pihak yang dapat membantu lancarnya program dalam suatu lembaga.

 

“Dalam menjalankan lembaga harus fokus, di mana fokus untuk mengurusi lembaga sendiri, diperlukan juga kerjasama antara bawahan dan atasan. Selain itu, maupun kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak aga sulit namun harus tetap dilakukan,” tuturnya. Di akhir materinya, Arifin menambahkan, bahwa dalam menjalankan organisasi harus dilandasi dengan keihklasan dan kemauan.

 

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai Aplikasi Pintu Juara Jawa Barat yang disampaikan Seksi Kelembagaan Dinas Sosial Kota Bandung, Adam.

 

Aplikasi ini dibutuhkan oleh Dinas Sosial Jawa Barat untuk mengetahui data base yang di kelola oleh setiap lembaga. Lebih lanjut, Adam menambahkan, untuk pendaftaran Aplikasi Pintu Juara Jawa Barat ini hanya untuk lembaga yang bergerak di bidang sosial.

 

Sementara para peserta mengikuti kegiatan outbound di sekitar kawasan Hotel Puteri Gunung Lembang. Kegiatan outbound diadakan sebagai cara untuk mempererat tali silaturahmi para peserta yang hadir. Pun, sebagai sarana untuk memperkenalkan identitas dari masing-masing lembaga yang hadir dalam mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Kelembagaan 2022 ini.

 

Dalam keterangannya, Sinergi Foundation berharap untuk ke depannya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali, khususnya untuk meningkatkan potensi kinerja para pekerja sosial. Di sisi ilmu yang telah dimiliki oleh para pekerja sosial, masih perlu perhatian dari Dinas Sosial untuk saling bersinergi dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat secara luas. (*/Hrs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *