Reporter: Mutiara Nur Shafira Aryandhini
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda, termasuk ketika waktu tidur. Seperti kebiasaan memeluk guling, memakai selimut, memakai kipas angin, hingga urusan lampu. Ada orang yang akan mematikan lampunya, ada pula yang membiarkan lampu menyala.
Cahaya merupakan acuan jam biologis tubuh setiap manusia. Karena cahaya dapat memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan waktu-waktu tertentu. Saat Anda tidur dalam kondisi lampu menyala, otak mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin karena ia bingung apakah saat ini merupakan waktu siang atau malam. Terlalu banyak paparan cahaya sebelum tidur juga dapat mencegah Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik. Studi di Harvard pun mengatakan bahwa pencahayaan lampu pada larut malam dapat mengurangi tingkat melatonin, sehingga dapat menyebabkan insomnia atau sulit untuk tidur. Selain itu, cahaya sekecil apapun dari lampu tetap dapat terdeteksi oleh mata sehingga otak kita tidak akan memproduksi melatonin
Jadi, sebaiknya matikan lampu sebelum tidur untuk memberikan sinyal kepada tubuh bahwa saat ini adalah waktunya tidur. Karena lampu yang menyala saat tertidur dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan kita. Selain itu, saat malam hari, pada waktu tidur, sangat baik untuk berada di dalam kegelapan agar ritme biologis seimbang.
Namun, tidak semua orang merasa nyaman apabila tidur dalam gelap. Adapula yang memiliki ketakutan dalam kegelapan. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa mematikan satu-satu sumber cahaya. Bila memang masih terasa sulit, batasilah sumber cahaya dengan membuka sedikit gorden agar cahaya dari luar masuk.
Apabila ingin menggunakan lampu tidur, pilihlah lampu yang memancarkan warna jingga atau merah. Warna tersebut sudah terbukti tidak akan mengganggu sistem sirkadian tidurmu.