Parung- Peringatan Kartini yang biasanya identik dengan baju adat se-Nusantara, Pada peringatan Kartini tahun ini, PAUD se kecamatan parung menghadiri Acara memperingati hari kartini dan antik asri tanpa sampah plastik. Acara tersebut di lakukan di Ramayana Parung yang di gagas oleh
yayasan indah berbagi dan ramayana parung
Tema itu dipilih karena berdasarkan fakta bahwa isu tentang kepedulian terhadap lingkungan harus dikenalkan pada anak didik sedari awal. Ini menjadi keniscayaan yang harus ditanamkan kepada anak didik. Persoalan lingkungan hari ini yang masih menjadi masalah utama adalah sampah. Ujar Ruby Falahadi selaku panitia dan tokoh pemuda parung
Ruby menjelaskan Di Indonesia, terutama di daerah perkotaan, sampah rumah tangga memberikan kontribusi yang paling besar dari keseluruhan sampah yang tertimbun setiap harinya. Untuk mengurangi volume sampah tersebut, ada tiga cara yang perlu dilakukan.
Pertama, reduce, yakni mengurangi penggunaan alat yang bisa menimbulkan sampah. Misalnya dengan menghindari penggunaan plastik sebagai bungkus.
Kedua, reuse, yakni memanfaatkan kembali bahan yang masih bisa dipakai, misalnya plastik sisa bungkusan tidak dibuang, tetapi dipakai untuk bungkus lagi.
Lalu ketiga, recycle, yakni mendaur ulang sampah untuk dijadikan sesuatu yang lebih berharga dan dapat dimanfaatkan, seperti membuat bekas bungkus detergen menjadi tas, dompet, sandal, topi, dan masih banyak lagi.
Untuk itulah, PAUD sudah memulai melakukan program sadar sampah. Program ini melatih anak didik kami untuk memisahkan sampah basah dan kering, membuat aturan tidak boleh membawa bungkus plastik. Kalaupun memakai plastik, tentunya harus dibawa pulang kembali, menggunakan gelas plastik, botol, kardus sebagai alat peraga pembelajaran.
Kami akan terus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan terutama sampah sejak dini, dan ini membutuhkan contoh dari para guru di sekolah dan para orang tua di rumah. Inilah cara kami memaknai Hari Kartini tahun ini. Pungkasnya