Klik Jakarta – Sebagai negara bersahabat dan tetangga serumpun yang hidup berdampingan, Malaysia bagi Indonesia adalah saudara yang memiliki kesamaan budaya dan memiliki ikatan sejarah yang panjang.
Hal ini dibuktikan dengan kerja sama kedua negara yang telah terjalin lama di berbagai bidang, khususnya kerja sama pertahanan, di antaranya program pertukaran pendidikan militer pada semua level serta kerja sama operasi dan latihan bersama baik secara bilateral maupun multilateral.
Hal ini terungkap saat Direktur Kebijakan Strategi (Dir. Jakstra) Ditjen Strahan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen Bonifasius Widiyanto S menerima kunjungan delegasi Maktab Pertahanan Angkatan Tentera (MPAT) Malaysia yang dipimpin First Admiral Mohd. Fadzli Kamal Bin Mohd Mohaldin, Senin (1/4/2019), di Kemhan, Jakarta.
Kunjungan delegasi MPAT Malaysia ke Kemhan kali ini juga merupakan salah satu bentuk penguatan kerja sama pertahanan kedua negara.
Selain program pertukaran kunjungan, ada forum bilateral lain yang juga sangat penting, yaitu General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) sebagai implementasi dari Security Arrangement yang ditandatangani pada tahun 1984.
GBC Malindo menjadi forum penting sebagai sarana silaturahmi dan interaksi kerja sama di perbatasan keuda negara. Sejauh ini, forum tersebut telah banyak memberikan manfaat bagi kedua bangsa dalam mengatasi persoalan perbatasan.
Kedua pemimpin delegasi saat pertemuan di Bali tahun 2018 lalu juga telah menyinggung pentingnya kedua negara memiliki persetujuan kerja sama pertahanan yang dapat digunakan sebagai payung hukum kerja sama pertahanan untuk bidang-bidang yang lebih luas.
Security Arrangement tahun 1984 sebenarnya ditujukan untuk kerja sama perbatasan, sementara ini kedua negara belum memiliki persetujuan kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA).
Untuk itu, sebagai institusi pendidikan, Dir. Jakstra memandang bahwa MPAT ini dapat menjadi think-tank bagi penguatan kerja sama pertahanan kedua bangsa.