Klik Jakarta – Istilah ‘Tol Langit’ belakangan menjadi perbincangan publik. Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Dirut BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Anang Latif menjelaskan, tol langit merupakan istilah yang merujuk pada kecepatan akses internet layaknya jalan tol.
Dengan tol langit ini, seluruh Indonesia akan mendapatkan sinyal yang bisa menghadirkan internet cepat. “Jadi seolah-olah sinyal cepat itu adalah sebuah tol. Kan seolah-olah kita gambarkan sinyal itu pasti ada di atas ya. Entah itu sinyal 4G atau sinyal Wifi, nah perumpaan inilah yang sebenarnya dimaksud sama pak (Menkominfo) Rudiantara,” ungkap Anang saat berbicara dalam program TokTok Kominfo di Gedung BAKTI, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Menurut Anang, layaknya jalan tol yang menghubungkan jalan lintas kota/kabupaten maupun provinsi tanpa hambatan macet, demikian juga dengan tol langit. Di mana nantinya akses Internet kian cepat dan antilemot.
Lebih lanjut, Anang memaparkan istilah tol langit ini bermuara pada program BAKTI Kominfo yaitu Palapa Ring yang dibagi menjadi jaringan Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur. Proyek ini merupakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Jaringan-jaringan ini sebenarnya digelar di lautan maupun di daratan yang pada akhirnya nanti menyiapkan sinyal tanpa hambatan. Inilah proyek yang pertama kali menggunakan skema KPBU pada tahun 2015,” jelas Anang.
Secara fisik, Anang menjelaskan proyek Palapa Ring atau yang dengan mudah diistilahkan sebagai tol langit ini, pada intinya untuk membangun jaringan serat optik di daerah-daerah yang termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Pada tahun 2015, dari 514 kabupaten dan kota, ternyata baru ditemukan 400 daerah yang baru terjangkau dengan jaringan serta optik. Sehingga ada 114 daerah yang belum terjangkau.
“Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengajak para operator untuk membagi tugas dalam pembangunan tersebut,” tegas dia.
Saat ini perkembangan proyek Palapa Ring saat ini hampir mencapai masa konstruksi pembangunannya. Palapa Ring Barat dan Tengah telah beroperasi pada tahun 2018.
Sementara untuk Palapa Ring Timur masa konstruksinya hingga saat ini telah mencapai 94,5 persen dan ditargetkan akan selesai di pertengahan tahun ini.