Shadow

IKM Harus Tanggap Pada Peralihan Pembayaran Digital

klik Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar rajin berinovasi melalui pemanfaatan teknologi digital. Hal ini sesuai dengan prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Salah satu sektor yang tengah dipacu pengembangannya berdasarkan Making Indonesia 4.0 adalah industri elektronika. Di sektor tersebut, kita sudah punya IKM bidang teknologi yang dinilai mampu mendesain dan menghasilkan produk kompetitif di kancah global,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Gati menyampaikan, perusahaan itu di antaranya PT. Tata Sarana Mandiri (TSM), yang berfokus pada inovasi produk telekomunikasi dan pengembangan transformasi digital, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Dua produk unggulannya yang siap diproduksi massal, yakni TSM QR-EDC dan Music Phone.

“Mereka adalah investor dalam negeri, karyawannya juga semua dari Indonesia yang punya bakat andal. Untuk itu, kami perlu mendukung penuh. Bahkan, kedua produknya akan dipromosikan pada pameran Mobile World Congress, Barcelona, tanggal 25-28 Februari 2019,” ungkapnya.

Pada awal Januari 2019, kedua produk tersebut telah dipamerkan di acara CES, Las Vegas. Gati optimistis, karya anak bangsa dari PT. TSM bisa menembus pasar global. “Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh PT TSM sebagai industri pionir produk berteknologi tinggi. Hal ini sangat membanggakan bagi industri Indonesia,” tegas Gati.

Hal senada disampaikan Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini, pihaknya bertekad untuk terus menumbuhkan IKM yang menghasilkan produk-produk berteknologi tinggi. Untuk itu, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem inovasi dan pemberian insentif fiskal.

“Apalagi, saat ini kita sedang menikmati bonus demografi dengan maraknya generasi milenial, sehingga menjadi potensi dalam pengembangan industri tersebut. Kami punya berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknologi digital, seperti penumbuhan startup. Ini dalam rangka kesiapan kita memasuki era industri 4.0,” paparnya.

Di samping itu, pemerintah akan memmfasilitasi melalui pemberian insetif fiskal baik itu mini tax holiday maupun super deductible tax. “Ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri, sehingga mereka akan lebih aktif terlibat dalam kegiatan vokasi dan inovasi. Kami optimistis, industri kita akan lebih produktif dan berdaya saing,” imbuhnya.

Endang menambahkan, produk TSM QR-EDC dapat dimanfaatkan oleh pelaku IKM sebagai salah satu langkah transformasi ke era teknologi digital. “Sudah saatnya IKM Indonesia melakukan transformasi ke teknologi digital, oleh karena itu diharapkan produk ini dapat menjadi solusi pembayaran cashless untuk IKM,” terangnya.

Langkah itu juga merupakan bagian dari upaya mengedukasi IKM agar dapat menggunakan financial technology, termasuk cara bertransaksinya. “Sekarang masyarakat mulai beralih ke pembayaran digital, IKM pun harus tanggap dengan fenomena tersebut dan siap menerima konsumen cashless, terutama bagi IKM yang ada di daerah wisata yang sering dikunjungi wisatawan,” imbuhnya.

Bahkan, sejalan dengan implementasi program e-Smart IKM yang sudah dimulai sejak tahun 2017, upaya ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memperluas akses pasar IKM melalui e-commerce. “Tahap selanjutnya dari program e-Smart IKM adalah pengenalan teknologi digital lainnya, termasuk fintech, brosur digital, pelatihan digital, serta sistem manajemen digital,” sebut Endang.

Chairman PT TSM Sam Ali mengemukakan, TSM QR-EDC adalah solusi mesin pembayaran digital yang berbasis teknologi kode QR dinamis, dengan unit yang mobile, low-cost, dan terjangkau untuk semua industri.

Produk itu dilengkapi dengan fitur keamanan dengan standar EMV QR dan sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai alat pembayaran non-tunai untuk industri kecil, menengah, hingga modern.

“Produk ini diharapkan dapat membantu mendigitalisasi sistem transaksi UMKM di Indonesia, dalam tujuannya untuk mempersiapkan UMKM di era industri 4.0,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO PT TSM Yovita Bellina menambahkan, TSM QR-EDC hadir dengan layar ganda untuk menampilkan menu aplikasi dan kode QR pembayaran, disertai dengan kamera depan untuk memindai kode QR dari pelanggan. “Mengusung teknologi Qualcomm yang mendukung jaringan 4G LTE berbasis platform Android. TSM QR-EDC juga memungkinkan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” jelasnya.

Sedangkan produk Music Phone, sebuah perangkat audio resolusi tinggi dengan 2 headset jack dilengkapi dengan teknologi Bluetooth APTXHD/LDAC untuk memberikan kualitas terbaik dari suara yang mampu diproduksi (24bit 192 Khz). Produk ini dilengkapi dengan jaringan 4G LTE, Music Phone yang mendukung layanan streaming music dan video online sampai dengan 20 jam, dan offline sampai dengan 100 jam.

“Music Phone TSM berbasis android 8.0, juga dilengkapi dengan layar sentuh 3.5”, didukung dengan Chipset Qualcomm Snapdragon. Sehingga Music Phone juga dapat digunakan untuk telepon, sms, dan chatting sesuai dengan kebutuhan pengguna,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *