Shadow

Peran Utama Lingkungan Keluarga Dalam Kesetaraan Gender

Klik Jakarta – Di era modern saat ini, keluarga tidak hanya dituntut untuk dapat bertahan hidup, tapi juga harus mampu menghadapi persoalan sosial dengan menanyangkal berbagai pengaruh negatif yang terjadi di lingkungannya dari anak – anak. Permasalahan sosial tersebut diantaranya narkoba. pergaulan bebas, penularan HIV/AIDS, pornografi, perdagangan manusia dan lain-lain. Semua itu membutuhkan kerjasama antar suami-istri atau orang tua demi mewujudkan ketahanan keluarga.

“Peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah anggota keluarganya terutama anak-anak agar tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas adalah sangat penting. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang termasuk pergaulan bebas di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Peran orang tua juga menjadi sangat penting karena hubungan emosional yang baik dengan anaknya (dan anggota keluarga lainnya), menjadi cara yang baik dalam pencegahan dini terjadinya kekerasan, ponografi, penggunaan narkoba dan tindakan-tindakan negatif lainnya,” tutur Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Agustina Erni pada kegiatan “Bhakti Sosial Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-90” di Islamic Center, Jakarta Utara.

Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba masih relatif rendah, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Berdasarkan data dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk orang dewasa maupun anak-anak menunjukkan bahwa lebih dari 50% penghuni Lapas masuk karena kasus penggunaan narkotika.

Kegiatan Bhakti Sosial ini diikuti oleh 1.000 orang peserta yang berasal dari masyarakat sekitar komplek Islamic Center, Jakarta Utara yang terdiri dari unsur pelajar, remaja putri dan unsur keluarga lainnya. Kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan sembako, pengobatan gratis, bantuan kacamata baca, serta penyuluhan kanker serviks. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang didukung oleh Kementerian Sosial RI dan 6 organisasi perempuan, diantaranya Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE), KOWANI, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Wanita Persatuan.

Plt Deputi Perlindungan Anak Kemen PPPA sekaligus Ketua Bidang Bhakti Sosial PHI, Sri Danti Anwar mengatakan kegiatan bhakti sosial ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan. Para kaum perempuan juga diberikan pelatihan keterampilan tangan agar mereka termotivasi untuk membuka usaha sendiri. Selain berfokus pada kaum perempuan, dalam kegiatan ini juga dilakukan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas kepada 100 orang pelajar. Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan bimbingan dan edukasi bagi para pelajar dan generasi muda untuk lebih waspada terhadap narkoba.

“Perlu juga untuk diketahui bahwa prinsip mendasar tentang Kesetaraan Gender, dimulai dari keluarga yang ditandai dengan berbagai upaya untuk berbagi peran dan tugas antar seluruh anggota keluarganya. Kepedulian, rasa empati serta hubungan komunikasi yang terbangun dengan baik dalam satu keluarga, tentunya akan mampu mencegah setiap anggota keluarga dari permasalahan-permasalahan sosial,” tutup Erni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *