Klik Lembang – Fotografi adalah keberanian mengungkapkan sesuatu melalui gambar. Hal ini disampaikan oleh salah satu pegiat fotografi sekaligus juri kategori foto pendidikan dalam kegiatan Anugerah Atikan Jabar, Andang Iskandar.
Andang mengatakan, zaman sekarang siswa sudah memiliki keberanian dalam mengungkapkan pesan melalui gambar, hal ini terlihat dari para peserta lomba foto pendidikan yang memiliki potensi baik dalam bidang foto. Walaupun begitu, perlu ada panduan agar siswa memiliki arahan belajar fotografi yang sesuai aturan.
“Perkembangan fotografi di sekolah luar biasa. Menurut saya mereka cepat bersentuhan dengan fotografi, karena kemudahan informasi yang banyak. Akan tetapi justru dengan ini kita membutuhkan arahan agar siswa bertemu dengan satu proses fotografi yang baik, benar dan estetik,” ujar Andang saat ditemui disela-sela kegiatan grand final, di Hotel Bumi Makmur Indah (BMI), Jl. Raya Lembang No.224, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa, 12 Desember 2018.
Andang mengatakan, banyak siswa yang sudah melakukan proses fotografi yang baik dan benar, tetapi terkadang belum estetik. Ada pulang yang sudah estetik, akan tetepi prosesnya tidak baik.
“Kalau mereka menyadari unsur apa yang menojol ya silahkan. Tapi terkadang mereka tidak menyadarinya. Hanya sekedar motret. Kalau ini dioptimalkan,diarahkan, potensinya muncul, itu akan mempercepat siswa memiliki kompetensi di suatu bidang. Semua punya potensi itu sekarang, bibit yang bagus. Perlu ditambah lagi nilai, nilai estetik dan nilai sosialnya,” ujar Andang.
Andang mengatakan, para peserta yang mengikuti kategori foto pendidikan, sudah memiliki potensi-potensi fotografi. Peserta yang menjadi juara memiliki beberapa kriteria, yang pertama adalah kesesuaian tema dengan apa yang diajukan kepada peserta. Kedua, lebih detail mengenai faktor yang bersifat teknis dan estetika. Terakhir memiliki presentasi foto yang baik,
“Karena ada kesempatan para peserta mempresentasikannya, kita juga melakukan verifikasi, satu, jika ini benar-benar karyanya dia. Kedua, dia memahami konsep atau pesan yang ingin disampaikan. Itu harus saling menguatkan,” ujar Andang.
Pada lomba ini siswa tidak hanya diajarkan mengenai teknik foto akan tetapi mengajarkan menjadi fotografer yang bertanggung jawab atas karyanya. fotografer pada lomba ini diharapakan bukan fotografer yang hit and run, bikin karya udah aja, tapi dia harus bertanggung jawab atas karya yang dibuat.
“Bertanggung jawab dalam konteks juga pesannya, moral dan etikanya. Bagaimana ia motret, dia menggunakan etika tidak dalam memotret, kan melibatkan orang lain. Apakah dia melewati proses, misalnya, meminta izin pada objek foto. Jadi ada hal lain itu. Kita ingin lihat etitudnya tidak hanya dari hasil foto saja,” ujar Andang.