Shadow

Pembangunan Infrastruktur di Provinsi NTT Dapat Dukungan Komisi V DPR RI

Klik NTT – Komsisi V DPR RI melakukan kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 1 – 3 November 2018. Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis tersebut mengunjungi sejumlah pembangunan infrastruktur yakni, Jembatan Patuk terletak di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kecamatan Alak, Kota Kupang dan Air Baku Lokolamata di Desa Weepangali, Sumba Barat Daya. Turut mendampingi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang Muktar Napitupulu dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) II Nusa Tenggara Agus Sosiawan.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mendukung pengembangan jembatan Patuk sekaligus pengembangan ornament yang bernuansa NTT,” kami dukung, dan jembatan ini juga akan menjadi objek wisata foto dan ikon Kota Kupang,” katanya.
BPJN X Kupang telah memberikan konsep desain terkait ornamen-ornamen yang akan menghiasi Jembatan Petuk. Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore berencana akan mendiskusikan lebih lanjut dengan Kepala BPJN X dan Kepala Dinas PUPR untuk mencari konsep yang paling baik. “Konsep yang sudah ada agar disampaikan kepada masyarakat sehingga ada masukan-masukan, kemudian akan dikerjakan oleh BPJN X, yang penting sebelum pengerjaan sudah ada konsep final,” terangnya..
Sementara Kepala BPJN X Kupang, Muktar Napitupulu menyampaikan bahwa Jembatan Petuk ini kami buat tiga kegiatan, pertama ornamen, kemudian sisa paket jalan 250 meter dan paket lajur sisi sebelah kanan jembatan sepanjang 950 meter dianggarkan tahun depan,” dan diharapkan bisa lelang dini sehingga bulan empat atau lima bisa fullberoperasi,” ujarnya.
Rombongan Komisi V DPR RI melaukan kunjungan ke lokasi P3-TGAI di Kecamatan Alak, Kota Kupang, rombongan melihat hasil pekerjaan Padat Karya Tunai, yaitu saluran tersier yang dibangun oleh kelompok-kelompok masyarakat sepanjang 400 – 500 meter untuk irigasi sawah. Kepala BWS NT II Agus Sosiawan mengatakan total masyarakat yang terlibat pembangunan saluran irigasi kurang lebih 50 orang, dan manfaatnya langsung dirasakan oleh P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air).
Agus salah satu perwakilan P3A mengatakan, peningkatan irigasi ini sangat bermanfaat, dengan debit air yang sedikit kami dapat mengatur untuk bisa 2 sampai 3 kali tanam.
Tidak itu saja Rombongan Komisi V DPR RI juga melakukan peninjauan ke lokasi sumur bor di Lokolamata, Desa Weepangali, Sumba Barat Daya, rombongan menyaksikan hasil pembangunan sarana air bersih yang dilaksanakan BWS Nusa Tenggara II ini sangat membantu penyediaan air bersih bagi warga. Warga tak perlu lagi berjalan jauh atau membeli air bersih karena aksesnya sudah lebih dekat.
Kepala BWS Nusa Tenggara II agus Sosiawan mengatakan sumur bor ini dapat melayani hingga 150 KK,” sumur bor ini akan dikelola oleh masyarakat dengan masa pemeliharaan selama 6 bulan”, tandasnya. (Les)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *