Shadow

Halimah Munawir Sastrawati Bogor yang Dilantik jadi Pinisepuh Sunda

 

 

Bogor-Halimah Munawir pemilik Rumah Budaya HMA di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor dilantik menjadi Dewan Kasepuhan atau Pinisepuh Sunda.

 

Halimah Munawir dilantik di acara Majelis Musyawarah Sunda (MMS) di di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin kemarin dan acara tersebut dihadiri oleh Sekda Jawa Barat Herman Suryatman.

 

“Alhamdulillah, saya salah satu diantara penggiat budaya yang dilantik menjadi Dewan Kasepuhan atau Pinisepuh Sunda,” ucap Halimah Munawir kepada jurnalis, Selasa, 9 Juli 2024.

 

Halimah Munawir menuturkan, walaupun ia pemilik Rumah Budaya HMA di Kabupaten Bogor, namun keberadannnya di acara MMS kemarin berasal dari perwakilan Betawi.

 

“Saya Majelis Musyawarah Sunda perwakilan dari Betawi karena pada hakekatnya jika menilik sejarah, peradaban Sunda lebih dulu ada sebelum Betawi. Sunda Kelapa dengan asal muasal namanya adalah salah satu “saksi bisu” dari kejayaan Sunda,” tuturnya.

 

Sastrawati yang sudah menghasilkan novel, buku biografi, buku antropologi dan cerita bersambung di media online ini menjelaskan bahwa Sunda Kelapa, dulunya merupakam pelabuhan Kerajaan Sunda atau yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Pajajaran.

 

Kerajaan Pajajaran, beribu kota di Kelurahan Pakuan, Bogor Selatan, Kota Bogor yang dikemudian hari direbut oleh pasukan dari kerajaan lain yang berada di sekitar Bogor.

 

“Saya, yang lahir di Cirebon dan besar di Jakarta dan menua di Kabupaten Bogor, sedikit banyak mengetahui budaya Sunda karena dirinya selama ini menyukai Budaya Sunda yang termasuk dalam keanekaragaman budaya nusantara,” jelasnya.

 

Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memaparkan bahwa Pemprov Jawa Barat menyambut baik kehadiran MMS, ia pun mengajak untuk saling berkolaborasi dalam upaya mengakselerasi kemajuan provinsi yang sama-sama kita cintai.

 

“Yang paling utama adalah tindak lanjutnya. Kita termasuk MMS punya pekerjaan rumah untuk turut menurunkan stunting, kemiskinan, dan pengangguran karena semua permasalahan itu harus diselesaikan dengan cara super team, gotong royong, sabilulungan. Tentu di dalamnya ada MMS,” papar Herman Suryatman.

 

Ia melanjutkan bahwa pihaknya telah mendengar berbagai aspirasi, arahan serta masukan dari para sepuh MMS. Dan semua itu akan ditindaklanjuti oleh jajaran Pemprov Jawa Barat

 

“Ini harus dilakukan secara bertahap, tapi juga akseleratif, jangan pakai lama. Kami harus lakukan akselerasi untuk kemajuan Jawa Barat,” tukas Herman Suryatman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *