Shadow

Mengenal Lebih Dalam Gangguan Kepribadian Ambang

Sumber: freepik.com

Reporter: Mutiara Nur Shafira Aryandhini

Apakah kamu mengetahui apakah itu gangguan kepribadian ambang? Ya, gangguan yang memiliki nama inggris Borderline Personality Disorder ini, biasanya disama-samakan dengan gangguan bipolar karena sama-sama memiliki tingkah impulsif, perubahan suasana perasaan, hingga pemikiran menyakiti diri, dan bunuh diri.

Gangguan kepribadian ambang merupakan gangguan kesehatan mental yang berdampak pada cara berpikir dan merasakan tentang diri sendiri atau orang lain. Gangguan ini melibatkan pola pervasif dari ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal, citra-diri, afek, dan pengontrolan impuls.

Penderita cenderung memiliki hubungan penuh badai, takut diabaikan, tetapi kurang memiliki kontrol terhadahap emosinya. Mereka seringkali terlibat pada perilaku yang mengarah pada perilaku yang membahayakan diri mereka.

Gangguan kepribadian ambang dapat menimpa siapa saja. Namun biasanya, mulai diketahui pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Dilansir dari situs NAMI, atau National Alliance of Mental Illness, di Amerika, ada 1,4% penderita dewasa dari total penduduk Amerika. Dan 75% nya merupakan wanita.

Terdapat beberapa ciri-ciri yang memperlihatkan seseorang merupakan orang dengan kepribadian ambang. Berikut merupakan ciri-cirinya yang berdasarkan DSM IV:

  1. Orang dengan kepribadian ambang sulit menjalin hubungan interpersonal.
  2. Mereka takut dengan pengabaian dari orang lain.
  3. Citra diri atau perasaan yang terus-menerus tidak stabil.
  4. Bersikap impulsif yang berpotensi merugikan diri sendiri, seperti berbelanja berlebihan, seks tidak aman, penyalahgunaan obat-obatan terlaran, mengemudi dengan ugal-ugalan.
  5. Perilaku bunuh diri yang berulang dan menyakiti diri sendiri.
  6. Ketidakstabilan afektif atau suasana perasaan, seperti mudah tersinggung hingga cemas yang berlangsung beberapa jam dan terkadang berhari-hari.
  7. Adanya perasaan hampa
  8. Sulit mengatur amarah
  9. Adanya pikiran paranoid karena stres dan gejala disosiatif parah.

Berdasarkan ciri-ciri di atas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan para penderita gangguan kepribadian ambang untuk membuat dirinya bahagia, di antaranya marah yang tiba-tiba, berbelanja secara berlebihan, mengonsumsi makanan secara berlebihan, melukai diri sendiri, dan menyakiti orang lain.

Sementara itu, belum ada penyebab pasti dari gangguan kepribadian ambang ini. Namun, ada faktor keturunan, psikologis, hingga sosial dapat melatarbelakangi munculnya gangguan ini.

Apabila kamu mengalami ciri-ciri di atas, perlu diingat untuk tidak mendiagnosa diri sendiri. Diagnosa diberikan oleh para profesional, seperti psikolog maupun psikiater.

Berdasarkan Majalah Kedokteran Indonesia (2007), pengobatan pada orang dengan gangguan kepribadian ambang dilakukan dengan kombinasi antara psikoterapi dan pengobatan untuk hasil yang optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *