Shadow

FAKTA DAN MITOS BAHAYA TIDUR DENGAN KIPAS ANGIN MENYALA

sumber foto: shutterstock

Reporter: Adelia Maulitania

Tidur sambil membiarkan kipas menyala sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang. Alasannya beragam mulai dari agar tidak kegerahan sampai agar tidak kesepian, karena ditemani suara kipas.

Konon katanya tidur dengan membiarkan kipas menyala akan membahayakan kesehatan. Udara yang dihasilkan dari putaran kipas angin disebut dapat menyebabkan alergi, asma, demam, dan otot kaku. Selain itu, paparan udaranya juga dapat membuat kulit menjadi kering.

Faktanya, beberapa ilmuwan menyangkal informasi yang berbedar tersebut. Ahli pulmonologi New York, dr. Len Horovitz, mengatakan bahwa tidak ada masalah untuk membiarkan kipas angin menyala dan dengan paparan udaranya.

Horovitz bahkan menilai bahwa penggunaan kipas angin justru lebih baik daripada tidur terganggu dengan kepanasan. Meskipun begitu, ia tidak membantah bahwa kipas angin juga dapat memberikan dampak buruk.

Dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan kipas angin dalam waktu yang lama adalah hipertermia. Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh lebih dari 36 derajat Celcius dan akan lebih tinggi lagi saat tubuh tidak mampu menahan suhu panas.

Oleh karena itu, kipas sebaiknya tidak dinyalakan ketika udara sedang panas dan ventilasi udara sedang ditutup. Sebaiknya, kipas dinyalakan dengan keadaan ventilasi udara dibuka. Hal tersebut akan membuat udara ruangan berganti dan tidak membuat suhu ruangan menjadi semakin panas.

Saran yang diberikan Horovitz dalam menggunakan kipas angin adalah agar menempatkan kipas angin agak jauh dari tubuh. Selanjutnya, untuk mengurangi risiko alergi dapat menggunakan filter udara atau rajin membersihkan hidung dengan air garam.

Otot kaku karena paparan udara kipas angin, Horovitz menduga bahwa hal ini akan lebih sering dialami oleh seseorang yang tidur dengan menyalakan AC ketimbang kipas angin. Oleh karena itu, sebaiknya kipas angin dinyalakan dengan suhu yang tidak kurang dari 20 derajat Celcius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *