Jembatan penghubung Dusun Pusung-Sidodadi Desa Banaran, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/2/2020) sekitar pukul 06.15 WIB, ambruk.
Ambruknya jembatan yang dibangun tahun 2019 dengan nilai anggaran bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 1,2 miliar disebabkan faktor cuaca.
Sebelum jembatan itu ambruk ditemukan ada retakan pada bangunan tiang bagian atas.
“Pada hari Selasa (18/2/2020) ada retakan pada jembatan. Jadi bukan strukturnya. Sehingga air masuk dari situ (retakan),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Boyolali Arief Gunarto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Banjir Solok Selatan, 6.000 Warga Memutar Jalan 10 Km Akibat Jembatan Ambruk
Mengetahui ada retakan, Arief meminta kepada pihak rekanan untuk segera menutup retakan jembatan agar tidak melebar.
Jembatan ini memiliki panjang 16 meter dan lebar 5 meter.
Sudah kita peringatkan untuk diperbaiki. Terus kemudian hujan selama tiga hari, Rabu, Kamis sampai Jumat malam membuat jembatan ambruk,” terang dia.
Baca juga: Warga Kecewa, Sudah 17 Hari Jembatan Ambruk Belum Diganti
Arief mengatakan, ia telah meminta kepada pihak rekanan untuk memperbaiki ambruknya jembatan itu karena masih dalam masa pemeliharaan.
Dengan demikian, perbaikan masih menjadi tanggung jawab rekanan.
Pihaknya berharap mulai hari ini perbaikan jembatan Pusung-Sidodadi sudah mulai dilakukan.
Sehingga, dua bulan ke depan perbaikan jembatan ini bisa selesai dan bisa dipergunakan sebagai akses masyarakat sekitar.
“Dulunya adalah jalan buntu. Karena terdekat menuju dusun itu (Pusung-Sidodadi) maka kita buat jembatan penghubung di situ,” ungkap dia.
Sumber:@kompas.com