Shadow

Jambo Kupi, Jelajah Rasa Negeri Serambi Mekah

Klik Bogor – Aceh, provinsi paling barat nusantara yang juga memiliki makna Arab Cina Eropa dan Hindia ini memiliki perpaduan budaya yang menarik. Tidak hanya itu, Daerah Istimewa yang juga dikenal sebagai Negeri Serambi Mekah ini memiliki citarasa makanan yang terbaik. Dan di edisi kali ini, Bogor In ingin mengajak Anda menjelajahi cita rasa masakan Aceh. Tenang, Anda tidak perlu jauh terbang atau mengayuh dayung untuk menikmatinya, Anda hanya perlu datang ke Jambo Kupi yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor.

Lantai dengan tegel warna warni khas Aceh, dipadukan dengan dekorasi heksagonal yang merupakan simbol alam semesta dengan tujuan ingin menyatu dengan alam dan membawa aura positif akan menjadi pemandangan pertama saat Anda menginjakkan kaki di Resto Sejuta Rasa Aceh ini. Belum lagi, dinding yang didominasi oleh kaca dengan tujuan menghemat energi listrik ditambah sirkulasi udara yang baik meskipun tanpa pendingin ruangan membuat suasana menikmati cita rasa kuliner Aceh semakin nyaman.

Mengawali jelajah cita rasa kuliner di Jambo Kupi, kami menyarankan kepada Anda untuk mencoba timpan srikaya, pulut panggang dan ketan kuning. Memasuki makanan inti Anda harus mencoba Nasi Guri Spesial. Nasi yang dikukus dengan bumbu rempah, dipadu orek tempe, tauco dan taburan serundeng kelapa memiliki cita yang berbeda. Belum lagi, ketika Anda menggigit dan mengunyah dendeng yang manis dan pedas rempah-rempah. Dan jangan lupa, cobalah Mie Aceh Spesial dengan kuah ala tumis.

“Semua Chef kami datangkan dari Aceh untuk menjaga cita rasa yang didominasi rempah dengan pedas yang beda. Kami ingin membuat resto yang tempatnya enak, makanannya enak, harganya ramah dan masakanan Indonesia karena ingin melestarikan masakan Indonesia,” kata Manager Jambo Kupi Bogor Andri Kurniawan.

Masuk ke dalam, Anda akan dihibur oleh Chef yang membuat Mie Aceh, Teh dan Kopi Tarik sambil memberikan atraksi yang interaktif di dapur terbuka. Apalagi saat memasuki area belakang yang memiliki konsep ala Timur Tengah dengan tenda membran dan sofa. Di tempat ini pemandangan Gunung Salak dan Gunung Pangrango akan terlihat menawan saat sore hari.

“Bicara harga? Kami memiliki harga ramah karena tidak ada yang lebih dari Rp 55 ribu. Ditambah tanpa biaya service charge,” tambah Andri.

Bagi Anda yang berjiwa muda, perlu mencoba ke lantai dua. Susunan kursi yang tertata rapi ditambah semilir angin membuat diskusi, canda dan tawa menjadi lebih berwarna. Apalagi, ditemani roti cane keju susu meses atau martabak udang khas Negeri Serambi Mekah.

“Semoga masakan Indonesia ga kalah sama fast food dan anak muda mencintai dan bangga dengan masakan Indonesia,” harap Andri.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *