Shadow

Media Animasi Sebagai Metode Pembelajaran Milenial

Klik Bandung – Anugerah Atikan Jawa Barat 2018, pada Mata Lomba Whiteboard Animation telah menghasilkan 10 peserta yang lolos ke babak grand final, dari 48 peserta yang terseleksi. Kegiatan tersebut dilaksanakan 10-12 Desember 2018, di Hotel Pesona Bamboe, Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Juri Mata Lomba Whiteboard Animation, Anugerah Atikan Jawa Barat, Luthfi Rahinal menjelaskan whiteboard animation merupakan sebuah alat atau media m animasi dengan bentuk  whiteboard (papan tulis). Karya yang dihasilkan adalah berupa papan tulis dengan sebuah tangan yang menuliskan sesuatu, tetapi dalam bentuk digital. Gambar-gambar yang telah dibuat akan bergerak sesuai dengan kreasi para guru.

“Dilihat dari Lomba Atikan, potensi pada guru-guru ini sangat besar. Apalagi banyak guru-guru yang selama ini saya kira kaku atau konfensional, tapi ternyata sekarang mulai mencoba hal baru apalagi menggunakan animasi dalam pembelajaran,” ujar Luthfi ditengah-tengah kegiatan penjurian Kategori Whiteboard Animation.

Luthfi mengatakan saat ini kemajuan IT diharapkan dapat dikembangkan lagi pada dunia pendidikan. Terutama peningkatan teknik dan kemampuan guru-guru di sekolah. Dapat dilihat dari lomba Atikan tersebut, beberapa kemampuan guru masih terbatas dan harus terus dikembangkan sesuai ekspektasi sebagai animator.

“Kedepannya mungkin perlu ada semacam pelatihan dan workshop pada kategori whiteboard animasi, untuk kemajuan teknologi dalam pendidikan. Kemajuan teknologi sangat penting diterapkan karena pembelajaran menggunakan visual akan lebih bisa diingat oleh para murid di sekolah,” ujar Luthfi.

Luthfi merupakan animator yang berasal dari Bonbin Studio. Selain itu terdapat dua juri lainnya yaitu Puryanto berasal dari Seamolec sebagai pengurus IT Content, dan Aris Hermansyah yang merupakan dosen Telkom University. Tiga juri tersebut sengaja dipilih dari praktisi, kelembagaan, dan akademisi agar mewakili penilaian dari semua ahli.

Koordinator Mata Lomba Whiteboard Animation, Rida Mulyadi mengatakan media tersebut akan membantu guru dalam mempresentasikan bahan ajar ketika di kelas. Dengan menggunakan software, media tersebut telah dirancang dengan skenario, dibuat aspek fisual, lalu dibuat animasi. Skenario atau story telling dibuat agar materi pada animasi tersebut bisa sampai kepada siswa.

“Untuk kedepannya whiteboard animation ini trennya pasti sudah berbeda. Kedepan bisa lebih dikembangkan lagi. Seperti bisa diambil kategori yang lain atau untuk kategori ini, bisa dipisahkan eksak dan non eksak. Karena dari segi kerumitan memang berbeda. Selain itu, bisa juga secara tim agar lebih maksimal lagi,” ujar Rida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *