Klik Pandeglang -Kementerian Agama akan menyalurkan bantuan bagi korban tsunami di Banten, Rabu (26/12). Bantuan yang disalurkan merupakan sumbangan dari ASN Kemenag yang terkumpul pada Posko Tanggap Darurat Kemenag.
Kepastian ini disampaikan Kepala Biro Umum Kemenag Syafrizal, di Jakarta. “Hari ini kita akan salurkan bantuan ASN Kemenag kepada korban tsunami yang melanda masyarakat Banten, Sabtu (22/12) malam kemarin,” kata Syafrizal, Rabu (26/12).
Bantuan yang akan disalurkan berupa uang kerohiman bagi ASN Kemenag, siswa/santri, dan orang tua siswa yang wafat maupun sakit. “Kami juga menyerahkan bantuan untuk posko-posko Kemenag berupa sembako, obat-obatan, dan sarung,” ujar Syafrizal.
Dijelaskan Syafrizal, sebelumnya pihak Kemenag telah turun ke lokasi untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan. Saat ini Kemenag sudah mendirikan posko di MTsN I Model Pandeglang, MTsN 2 Pandeglang, MIS dan MA Citangkir, serta KUA Sumur.
“Kemenag sudah turun ke lokasi sehari setelah kejadian, untuk mencari dan menghimpun data korban. Khususnya ASN Kemenag yang terkena dampak,” ujarnya.
Ia juga mengaku telah mengadakan pertemuan khusus dengan Kabag TU Kanwil Banten dan Kepala MTs N II Pandeglang pada Selasa, 25 Desember 2018. “Kami membicarakan pola penyaluran dana bencana ASN Kemenag RI untuk menanggulangi tsunami Banten,” imbuhnya.
Berdasarkan pertemuan tersebut, diperoleh data awal jumlah Keluarga Besar Kemenag yang terkena dampak serta perlengkapan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak. Dikatakan Syafrizal, data sementara terdapat 12 orang korban jiwa dan empat orang luka-luka yang merupakan ASN Kemenag, siswa madrasah, dan santri.
“Sementara bangunan fisik yang terkena dampak tercatat satu bangunan majelis taklim, dua rumah ASN Kemenag, satu bangunan Madrasah Diniyah Awaliyah, dan satu bangunan madrasah tsanawiyah,” jelas Syafrizal.
Adapun kebutuhan yang mendesak dan mendasar di posko-posko adalah obat-obatan, pempes, peralatan bayi, susu, minyak telon, bedak, beras, telor ayam, minyak goreng, mie dan sarung.