Shadow

Pakistan Siap Jadi Market Yang Menguntungkan Indonesia

Klik Lahore – CEO Punjab Board of Investment and Trade (PBIT) Jahanzeb Burana menyampaikan bahwa tantangan terbesar antara Pakistan dan Indonesia adalah masih kurangnya pengertian masyarakat Pakistan akan Indonesia dan vice versa. Hal ini disampaikan saat menyambut delegasi Journalist Visit Program.
Jahanzeb menambahkan bahwa hal ini sangat disayangkan, karena Pakistan adalah untapped market yang siap menjadi partner diplomasi ekonomi yang menguntungkan bagi Indonesia.
Saatini jumlah perdagangan Indonesia-Pakistan ada di US$ 2.6 milyar di tahun 2017, US$ 1.6 milyar disumbangkan oleh kelapa sawit. Sebagai negara tujuan ekspor kelapa sawit ketiga terbesar di dunia, kelapa sawit mendominasi hubungan perdagangan Indonesia-Pakistan.
Saat ini neraca perdagangan Indonesia-Pakistan masih surplus sebesar US$ 2.1 milyar untuk Indonesia. Efektif awal 2019, Indonesia menambahkan 20 produk Pakistan ke Preferential Trade Agreement untuk membantu menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia-Pakistan.

“The lack of information needed to be overcome in a proactive way; not only in economy, but also in terms of cultural and people-to-people contact,”cetus Jahanzeb. Hal ini disetujui oleh wakil KBRI Islamabad, yang menambahkan bahwa KBRI Islamabad tidak hanya telah menandatangani MoU dengan tujuh travel agent di Islamabad untuk meningkatkan turis Pakistan ke Indonesia, tapi juga telah mengundang beberapa kantor berita Pakistan ke Indonesia melalui skema familiarization trip.

“Kami membawa jurnalis Pakistan tidak hanya mengunjungi Trade Expo Indonesia dan Jakarta, tapi juga Pekanbaru, Bandung dan Bali agar masyarakat di Pakistan dapat mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai Indonesia: tidak hanya segi ekonomi, tapi juga dari segi budaya dan pariwisata,”kata Adelin Marisa, wakil dari KBRI Islamabad.

Hasil famtrip ini ditayangkan dan dimuat di media cetak dan elektronik Pakistan, masing – masing menunjukkan berbagai segi dari Indonesia, semua untuk menunjang hubungan Indonesia-Pakistan yang lebih erat.

Delegasi juga mengunjungi Pakistan Vanaspati Manufacturer’s Association (PVMA) dan Channel 92. PVMA adalah asosiasi produsen vanaspati (semacam margarin yang digunakan 65% masyarakat di Pakistan untuk memasak) dan Channel 92 adalah studio berita terbesar ke-4 di Pakistan, yang tidak hanya membawahi TV tapi juga koran dan majalah, walaupun studio berita ini baru berdiri selama tiga tahun.

Delegasi JVP berdialog dengan PVMA dan Channel 92, tentang bagaimana media Indonesia bisa berkontribusi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang Pakistan, dan hal – hal yang bisa dijadikan fokus dalam pemberitaan, seperti melaksanakan campaign untuk mempertahankan citra positif kelapa sawit Indonesia.

Lima jurnalis Indonesia peserta Journalist Visit Program (JVP) akan berada di Pakistan 23-28 November 2018. Kelima jurnalis dari berbagai media ini: Kompas, Viva News, Detik.com dan TV One akan mengunjungi kota – kota terbesar di Pakistan: Lahore, Islamabad dan Karachi.
Bekerja sama dengan KBRI Islamabad dan KJRI Karachi, JVP ini bertujuan untuk memperlihatkan hasil diplomasi ekonomi di Pakistan, tepatnya upaya yang telah dilakukan perwakilan Indonesia untuk memasarkan Indonesia di pasar non-tradisional. JVP ini juga dapat menunjukkan perkembangan hubungan perdagangan Indonesia-Pakistan, tidak hanya kesempatan tapi juga tantangan yang masih harus diatasi. (Les)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *