Klik Bisnis – Pengrajin tape singkong di Kampung Bojong Nangka RT 21 RW 09, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, keberadaannya timbul tenggelam mengikuti musim pada saat panen bahan baku singkong di sekitar desa itu melimpah.
Andri, salah seorang pengrajin tape singkong menuturkan, para pengrajin kesulitan bahan baku kalau mengandalkan bahan baku hanya dari daerah sini saja, sementara jika harus mendatangkan dari luar harus volume banyak dengan modal yang cukup besar.
“Kalo pemasaran ga ada masalah, tapi masalahnya ada di bahan baku, kita butuh modal besar Kalo harus beli bahan baku dari luar.” Terangnya.
Sampai saat ini, untuk kesinambungan pembuatan tape singkong, mereka hanya mengandalkan musim, meskipun sudah berjalan turun temurun tetapi tidak pernah ada pendataan apalagi sampai mencicipi bantuan UKM dari pemerintahan setempat.
“Mengenai bantuan Pemerintah untuk UKM, IKM dan lainnya kami hanya bisa mendengar dari radi, membaca dari koran bekas, dan nonton TV, sampai saat ini kami belum pernah merasakan bantuan Pemerintah tersebut.” Jelasnya.
Mendapatkan Pembinaan dan dapat modal tentunya sangat diharapkan bagi para pengrajin di daerah tersebut. Menurut cerita warg, Sebelumnya di wilayah itu juga menjadi pusat kerajinan kaleng seperti kompor dan cetakan kue, sekarang aktivitas itu sudah punah. (Ald)