Klikterus.com – Palu: Bencana gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter yang mengguncang daerah Palu, Sigi dan Donggala pada Jumat (28/9) masih menyisakan banyak cerita kelam. Gulungan lumpur hitam menyerang wilayah Petobo ketika matahari mulai terbenam. Fenomena yang disebut likuifaksi ini menenggelamkan ratusan rumah dan area perkebunan menjadi lahan penuh lumpur.
Hingga lebih dari dua puluh hari pasca bencana, daerah Petobo masih dipenuhi lumpur yang menggunung, serta material seperti batu, pohon, puing bangunan, hingga truk yang ikut tergulung lumpur pekat tersebut.
Seorang relawan dari Karsa Institute menyatakan bahwa kemungkinan besar masih banyak korban yang tertimbun di area tersebut, karena menurut data, hanya sekitar sepertiga warga yang berada di pengungsian, sementara sisanya, belum ditemukan.
“Saya disini mencari ibu saya, rumah saya di sebelah sana. Ini saya cuma nemu bajunya, mau saya bawa ke pengungsian..”, ujar seorang laki-laki yang terlihat berjalan sambil membawa beberapa helai kain kotor penuh lumpur. Korban ini menceritakan ketika kejadian, ia sedang meninggalkan ibunya didalam rumah.
Hingga saat ini, relawan terpusat pada penanganan korban bencana yang selamat karena rata-rata rumah mereka hancur, aliran listrik mati dan kesulitan air bersih. ( Rhiana Zari)