Klik Palu – Pasca terjadinya bencana alam, Gempa Bumi dan Tsunami di Palu Sulawesi Tengah. PWI Kota Bogor mengirimkan tim relawan berjumlah lima orang, untuk menyalurkan langsung semua bantuan dari Warga Bogor.
Sekira pukul 01.00 dini hari (24/10) tim bergerak meninggalkan kota Bogor, melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, dengan menggunakan Pesawat Komersial Garuda Indonesia. Pukul 03.50 WIB, tim bertolak menuju Kota Palu dan Tiba di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri pada pukul 7.30 WITA.
Saat di pintu kedatangan Bandara, disini masih terlihat kedatangan para relawan yang akan menyalurkan bantuan. Dari sekian banyak relawan yang hilir mudik di bandara, nampak relawan dari dunia kedokteran dan pendidikan serta beberapa LSM dan Ormas membawa barang bantuan.
Sesampainya di tengah Kota Palu, kami singgah di Taman GOR. Taman yang seyogyanya diperuntukan untuk bermain bersenda gurau warga untuk menghilangkan penat, pasca gempa ini, taman Kota pun berubah menjadi sarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), mulai tingkat SD sampai SMP. Salah satunya adalah SMP Negri satu Palu.
Kepala Sekolah SMP Negri satu Palu, Dahlan, mengatakan, sebelum gempa terjadi jumlah peserta didik di sekolahnya semua berjumlah 767 siswa dan siswi. Namun, pasca gempa dan lokasi sekolah berdekatan dengan hotel yang hampir ambruk maka KBM dipindahkan ke Taman GOR Kota dan murid pun hanya tersisa 200’an yang masih aktif belajar.
“Disini kami merasa nyaman belajar, siswa diberi sarapan dan makan siang yang sudah disiapkan oleh sodara relawan di belakang,” ungkap Dahlah, disela KBM di Taman GOR kota Palu, Rabu (24/10/18).
Disini, Siswa/i SMP mendapat pembelajaran caranya menghilangkan Trauma dan motivasi dari para relawan kedokteran RSCM Jakarta. Mereka diajarkan untuk perlahan melupakan duka bencana akibat gempa. Di tengah-tengah kegiatan tersebut, sekira pukul 9.35 WITA, gempa terasa kembali dan sempat membuat kaget semua peserta didik, mereka pun spontan berteriak merasakan kembali duka itu. Beruntung mereka semua telah mendapatkan pembelajaran, sehingga ke khawatiran akan gempa tersebut tidak berkepanjangan.
“Gempa disini berbeda dengan gempa yang pernah saya rasakan. Gempa disini terasa seolah dihentakan, dan terdengar pula seperti suara Dentuman meriam,” ungkap Eko Hadi, ketua Tim Relawan PWI Kota Bogor. (Nai/PSG Corp)