
Reporter: Mutiara Nur Shafira Aryandhini
WHO menyebutkan, sebanyak 800.000 orang meninggal dikarenakan bunuh diri setiap tahunnya. Hal ini berarti, satu orang meninggal setiap 40 detik. Selain itu, bunuh diri menyumbang 1,4 persen kematian penduduk dunia pertahunnya. Bunuh diri masih menjadi kasus kematian yang tinggi di setiap negara. Hal ini bukan tanpa sebab, ada banyak faktor yang melatarbelakangi kasus bunuh diri seseorang. Dilansir dari situs National Library of Medicine National Institutes of Health, berikut faktor-faktor yang melatarbelakangi tindakan bunuh diri:
- Faktor psikitaris
Sebuah studi menunjukkan bahwa 90-95 persen orang yang melakukan tindakan bunuh diri memiliki diagnosa gangguan psikiatri. Contohnya seperti gangguan suasana perasaan, kontrol impulsif, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, psikotik, dan gangguan kepribadian merupakan orang-orang yang memilki risiko tertinggi untuk bunuh diri. Tentu saja, gabungan dari beberapa gangguan dapat meningkatkan risiko tersebut.
- Faktor psikologis
Faktor ini berkaitan dengan faktor sebelumnya. Mengapa orang-orang dengan gangguan tersebut memiliki risiko bunuh diri yang tinggi? Hal ini disebabkan mereka memiliki perasaan yang hampa, tidak memiliki harapan hidup, kehilangan minat dalam beraktivitas, impulsif, dan emosi yang tinggi.
- Faktor biologis
Apabila ada seseorang memiliki riwayat bunuh diri dalam keluarganya, ia memiliki risiko yang tinggi pula. Faktor biologis yang paling mempengaruhi ialah adanya gangguan dalam fungsi serotonin neurotransmitter. Orang yang melakukan tindakan bunuh diri memiliki tingkat metabolit serotonin yang lebih rendah.
- Kehidupan yang penuh tekanan
Faktor-faktor di atas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi tindakan bunuh diri seseorang. Sementara itu, kehidupan yang penuh tekanan dapat meningkatkan risiko tersebut pula. Tindakan bunuh diri didahului oleh kejadian yang membuat tertekan, sepeti konflik keluarga, pekerjaan, kekerasan, hingga konflik percintaan.
- Faktor lain-lain
Selain faktor di atas, ada pula faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri. Contohnya, memiliki akses ke senjata mematikan, memiliki penyakit kronis, homoseksualitas, hingga adanya perilaku bunuh diri di antara teman sebaya.
Demi mencegah tindakan bunuh diri dari orang-orang terdekatmu, kamu perlu memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh kerabatmu. Berikut merupakan tanda-tanda yang menjadi peringatan tindakan bunuh diri:
- Membuat surat wasiat
- Kerap menunjukkan perilaku tidak berdaya atau kehilangan harapan
- Mengaku tidak memiliki alasan untuk hidup
- Adanya perubahan tingkah laku, dimulai dari tidur, makan, hingga bersekolah atau kerja
- Memiliki keinginan untuk mengisolasi diri dari orang lain
- Melakukan perilaku berbahaya, seperti berkendara dengan cepat, self harm, konsumsi alkohol hingga obat-obatan terlarang
- Merasa gelisah terus-menerus
Terkadang, orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri telah memberikan tanda-tandanya kepada orang terdekat. Maka dari itu, jangan lengah terhadap orang-orang di sekitarmu. Memang tidak mudah menanggapi seseorang yang memiliki niat bunuh diri. Namun, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Jangan biarkan ia sendiri. Kamu bisa memintanya untuk keluar bersamamu, atau menemani ia di tempat yang ia inginkan.
- Dengarkan segala perkataannya. Ingat, jangan memotong ucapannya. Biarkan ia mengeluarkan apa yang menjadi bebannya selama ini.
- Validasi semua perasaannya. Jangan pernah menghakimi perasaan seseorang yang memiliki pikiran bunuh diri. Karena hal tersebut malah membuatnya lebih terpuruk lagi. Terima semua yang diceritakannya.
- Berikan dukungan. Kamu bisa memberikan semangat dan menawarkan diri untuk selalu ada untuknya.
- Tawarkan untuk pergi menemui pertolongan profesional. Ingatkan bahwa selalu ada pertolongan kapanpun ia butuh. Jika perlu, kamu bisa menemaninya untuk bertemu psikiater maupun psikolog.
Selalu tawarkan kebaikan kepada orang lain. Jangan sampai dengan lengahnya kita terhadap orang sekitar membuat mereka mengambil kehidupan mereka sendiri. Tetap semangat!