Shadow

Padepokan Bayern Munchen Kembali Terbangun dari Tidurnya

Sumber : UEFAChampionsLeague

Reporter : Adityaputra Dewantara

Laga final UEFA Champions League (UCL) tahun 2020 mempertemukan antara Bayern Munchen dan Paris Saint Germain yang berlangsung di Lisbon, Portugal.

Pada laga final UCL tahun 2020 memiliki beberapa fakta unik. Paris Saint Germain sebagai raksasa Prancis mencatatkan fakta unik, final UCL tahun 2020 merupakan final pertama mereka dalam sejarah klub tersebut.

Nampaknya piala UCL tidak sembarangan dan semudah itu diberikan kepada anak kemarin sore yang baru pertama kali masuk final UCL. Pada pertandingan ini Paris Saint Germain yang datang dengan motivasi tinggi agar memenangkan piala UCL untuk pertama kalinya harus kandas ditangan raksasa Jerman yang kembali ke arena setelah penantian selama 7 tahun sejak terakhir kali Bayern Munchen menjuarai UCL pada tahun 2013.

Bayern Munchen juga menorehkan prestasi lainnya selain berhasil mengangkat piala UCL tahun 2020. Bayern Munchen kembali memenangkan 3 gelar (treble winners) dari seluruh kompetisi yang mereka ikuti, setelah penantian panjang selama 7 tahun silam.

Selain kembalinya padepokan Bayern Munchen setelah penantian dan pelatihan selama 7 tahun, Bayern Munchen juga mencatatkan sebagai tim yang tidak mengalami satu kekalahan sama sekali di kompetisi UCL musim ini. Hal ini menjadikan Bayern Munchen sebagai tim kedua setelah Manchester United musim 2007/2008 yang berhasil menorehkan catatan emas tersebut.

Sempurnanya kebangkitan padepokan Bayern Munchen ini menjadikan Bayern Munchen sebagai raksasa Eropa yang sulit dikalahkan, terbukti Bayern Munchen juga mencatatkan rekor saat mengalahkan dan menghancurkan Barcelona di babak delapan besar dengan skor telak 8-2 yang menjadi kekalahan terbesar Barcelona dalam sejarah berdirinya klub tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *