Klik Riau – Keseriusan Pemerintah dalam menangani kebakaran hutan dan lahan pasca 2015 meningkat jauh lebih baik. Pemerintah telah mengintensifkan pencegahan atas terjadinya kebakaran di hutan dan lahan dengan sosialisasi di tingkat tapak, peningkatan patroli baik masyarakat dan polisi/TNI.
Hal lainnya adalah pemerintah berupaya merestorasi areal yang telah terbakar terutama di lahan gambut. Kebijakan ini dikeluarkan dalam bentuk Perpres No.1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut (BRG), yang ditargetkan melakukan restorasi gambut sebesar 2 juta hektar di tujuh provinsi prioritas yakni Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Papua.
Untuk itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan kunjungan kerja di provinsi Riau sebagai salah satu dari tujuh prioritas, Jumat (22/2/2019). Moeldoko mengecek langsung pelaksanaan program kerja BRG di Desa Bandar Sungai, Sabak Auh, Siak, Riau berupa sekat kanal dan sumur bor yang dibangun di sekitar desa tersebut.
“Setelah mendapat laporan dari Kepala Badan BRG, saya ke lapangan di lokasi sekat kanal ini. Memang di lapangan ada peningkatan yang luar biasa dengan adanya pembangunan sekat kanal dan sumur bor oleh BRG, terutama untuk pembasahan lahan gambut yang kering,” papar Moeldoko.
Moeldoko menegaskan, upaya tersebut termasuk dalam mitigasi terjadinya titik panas. “Kita semua tahu sekarang ini upaya nyata ini ada hasilnya, sudah beberapa tahun ini kita sudah tidak mendapat komplain asap dari negara tetangga,” tegasnya.
Turut hadir dalam tinjauan lapangan Gubernur Riau Syamsuar, Plt. Bupati Siak Alfedri, Kepala BRG Nazir Foead dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Riau. Di sela-sela tinjauan sekat kanal, Moeldoko berdialog dengan masyarakat sekitar dan para relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA).
Dalam kesempatan ini, Moeldoko mendengarkan langsung saran dan harapan masyarakat sekitar untuk dukungan peningkatan program kerja restorasi gambut di daerah-daerah yang rawan karhutla.
Moeldoko menegaskan, di lapangan BRG bekerjasama dengan MPA untuk melakukan tindakan-tindakan nyata dalam mencegah ataupun memadamkan karhutla.
“Adanya pompa portable, sistem deteksi dini dan sekat kanal ini sebagai bukti bagaimana pemberdayaan masyarakat sekita lahan gambut dapat turut serta menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead mengatakan, sejauh ini sudah 60 persen target yang tercapai dalam pembangunan sekat kanal, sumur bor dan juga kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat.
“Masih ada dua tahun lagi waktu kita untuk bekerja. Kita harap akan ada peningkatan hasil yang bisa kita rasakan ke depannya,” ungkapnya.
Pada akhir diskusi, Moeldoko menyarankan agar di kanal yang sudah ada sekatnya bisa digunakan untuk membudidayakan ikan, sehingga ada hasil lain dari muka air yang sudah terjaga ketinggiannya.
Setelah meninjau sekat kanal, Moeldoko dan rombongan menuju Desa Sungai Nibung, Kabupaten Bengkalis untuk bertemu dengan para petani dan nelayan. Di Desa Sungai Nibung, Moeldoko Kdisambut oleh Bupati Bengkalis, Amirul Mukminin beserta jajaran Forkompida.
Dalam acara tersebut, Kepala Staf Kepresidenan menyampaikan bahwa kerja pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dan restorasi gambut ini sudah diakui dunia internasional.
“Pembangunan Infrastruktur baik sekat kanal, sumur bor, jalan dan dukungan lainnya harap dijaga. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan ikut menjaga agar dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang,” ungkap Moeldoko.
Moeldoko juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur, kerja-kerja yang telah dilakukan pemerintah ini untuk masyarakat sepenuhnya. “Jangan sampai masyarakat termakan hoaks yang beredar di lapangan,” ujarnya.
Di akhir acara, secara simbolik Moeldoko menyerahkan langsung bantuan pompa portabel, beras rastra dan e-KTP kepada perwakilan warga desa sekitar dan berdialog secara informal dengan perwakilan dari 6000 orang petani yang hadir.
Sebagai rangkaian acara di Riau, Kepala Staf Kepresidenan berkunjung ke Dumai untuk bertemu dengan buruh di sekitar Kabupaten Dumai dan pada Sabtu, 23 Februari 2019, melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Rokan Hilir untuk menyerahkan secara simbolis Kartu Program Keluarga Harapan (PKH).